SatuArahNews, TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan kembali menggelar pertemuan dengan Nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang dan PT. Timah di Ruangan Kerja Bupati Riza, Selasa (30/05/2023) pagi
Terpantau dilapangan, pertemuan tersebut turut dihadiri ratusan masyarakat, Bupati Riza, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan, dan unsur Forkopimda.
Dalam kesempatan itu, Bupati Riza menyampaikan, bahwa pertemuan ini merupakan hasil dari audiensi terbuka antara Bupati dan Nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang untuk mencari solusi terkait penolakan aktivitas tambang timah di wilayah perairan laut Desa Rias.
” Kemarin saya menemui nelayan di Balai Pertemuan Batu Perahu. Hasil pertemuan itu saya menemukan dua kesimpulan, yakni Bupati harus memfasilitasi audensi terbuka dan nelayan meminta saya selaku Bupati menarik ponton dilaut Desa Rias,” kata Bupati.
Dari dua hasil kesimpulan tersebut, kata Bupati, dirinya hanya bisa memfasilitasi nelayan untuk bertemu secara langsung dengan pihak PT Timah terkait apa saja tuntutan mereka.
Saat pertemuan sedang berlangsung para nelayan meminta pihak PT Timah agar menampilkan dokumen-dokumen arsip perizinan aktivitas pertambangan. Namun PT. Timah tidak dapat menunjukkan beberapa dokumen yang diminta itu dihadapan para perwakilan nelayan.
” Saya sudah membuat surat undangan resmi dan menyampaikan hal ini kepada PT. Timah terkait apa saja permintaan nelayan kemarin. Akibat kurangnya persiapan dokumen dari PT. Timah, kawan-kawan nelayan kecewa dan hilang simpati,” ucap Riza.
Bupati Riza sangat menyayangkan sikap keteledoran dari pihak PT.Timah, yang mana ia berharap hasil dari pertemuan kali ini dapat menemukan solusi terbaik antara kedua belah pihak, namun berujung kekecewaaan yang dirasakan oleh nelayan.
” Tidak mungkin sekelas PT.Timah tidak bisa menyiapkan berkas arsip perizinan, saya paham ada juga berkas rahasia negara yang tidak mungkin kalian sampaikan. Tapi ada juga yang boleh disampaikan, dan akhirnya setelah tiga jam kami menunggu tidak ada berkas yang diminta itu,” lanjutnya.
Bupati Riza pun akhirnya memutuskan ikut bersama masyarakat menolak secara tegas aktivitas tambang timah yang recananya bakal beroperasi di perairan laut Desa Rias dan sekitarnya.
” Tolong PT. Timah jangan benturkan saya dengan para mitra dan nelayan. Saya sudah berulang kali mengingatkan ini, nelayan mau audiensi bahwa mereka tidak anti tambang. Salah mereka dimana coba, kalau dikerjain begini nelayan juga geram apalagi saya dan saya selaku kepala Pemerintah Daerah menolak aktivitas tambang,” pungkasnya (Dika)