SatuArahNews, TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan akan memperkuat pengawasan pupuk subsidi dan non subsidi melalui komisi pengawas pupuk dan pestisida (KP3) yang diperuntukkan bagi petani di wilayah itu.
Sesuai surat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian, petugas pengawas pupuk dan pestisida (KP3) , pihaknya juga melibatkan unsur kepolisian, Disperindag, Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pertanian.
” Petugas gang tergabung dalam KP3 akan bertugas mengawasi serta memantau langsung penggunaan, pengadaan, peredaran pupuk dan pestisida di setiap kios pengecer hingga ke petani,” kata Kadis Pertanian, Pangan dan Perikanan Basel Risvandika, Jumat (05/05/2023)
Hal itu dilakukan petugas KP3 untuk memastikan bahwa pupuk dan pestisida yang disalurkan kepada para petani tepat sasaran. Kemudian menghindari kecurangan dan penyelewengan pupuk selama dilapangan.
” Supaya nantinya pupuk yang digunakan para petani ini terjaga keasliannya dan tidak menjadi masalah bagi petani, baik itu dari penyaluran pupuk dan masa edar dari pupuk tersebut, sehingga nanti dampaknya dapat meningkatkan hasil produksi para petani kedepannya” lanjut dia
Sementara ini, kata Risvandika. Pihaknya belum melakukan uji sampel terkait keaslian dari pupuk dan pestisida. Menurutnya untuk mengecek pupuk itu asli atau palsu harus melalui uji labotarium terlebih dahulu.
” kami harus uji lab setelah itu sample dari lapangan kami kirim dan disampaikan ke lembaga-lembaga yang direkemondasikan dari Dinas Kementrian Pertanian untuk menguji keaslian dari kandungan pupuk dan pestisida tersebut,” katanya.
Ia juga menegaskan, apabila selama dilapangan ditemukan kandungan pupuk dan pestisida palsu maupun sesuatu yang merugikan para petani. Dirinya akan membuat berita acara kepada pihak kepolisian terkait jenis-jenis pupuk dan pestisida yang beredar di daerah itu ( Dika)
