PANGKALPINANG — Walikota Pangkalpinang bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bangka Belitung, mengklarifikasi terkait adanya pengaduan yang dilakukan dr. Boby ke IDI Pusat, yang cenderung memberikan stigma negatif kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang.
“Kira-kira begini dari WA bersangkutan ke IDI Pusat menyatakan ada tiga hal. Pertama, pertanyaan Walikota Pangkalpinang tenaga kesehatan tidak masalah meninggal asalkan pasien sembuh. Kedua, adanya pertanyaan Walikota yang bersifat ancaman bagi tenaga kesehatan untuk dimutasi. Ketiga, hal-hal kronologi yang lain,” ujar walikota yang akrab disapa Molen saat konferensi pers di ruang rapat Walikota Pangkalpinang. Kamis, (23/4/2020).
Molen mengatakan, selaku pihak Pemkot Pangkalpinang merasa ada pencemaran nama baik. Namun dr Boby ada itikad baik untuk mengklarifikasi dan permohonan maaf.
” Yang bersangkutan akhirnya menyatakan permohonan maaf, bahwa apa yang disampaikan merupakan keteledoran yang bersangkutan. Beliau adalah ASN kita yang baru dilantik jadi PNS,” ucapnya
Molen meminta, untuk yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan membuat surat tertulis bahwa pernyataan apa yang disampikan tidak benar.
“Kalau kedua peemintaan ini dilaksanakan, kami anggap ini sudah selesai,” ujar Molen.
Sementara itu, dokter Boby menyampaikan permintaan maaf
kepada Walikota Pangkalpinang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dan Direktur RSUD Depati Hamzah kota Pangkalpinang.
“Apa yang saya tulis itu merupakan kekhilafan diri saya,” jelasnya. Sekali saya menyesal atas apa yang saya lakukan tampa mencari informasi yang jelas terlebih dahulu. Saya harapkan Walikota Pangkalpinang, Kepala Dinas kesehatan dan Direktur RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang bisa memaafkan kesalahan dirinya,” harapnya.
