Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Dinas Kesehatan Basel Dorong Masyarakat Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

0 38

TOBOALI- Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung, mendorong masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular (PTM) dengan melakukan skrining kesehatan melalui fasilitas kesehatan.

” Penyakit tidak menular ini disebabkan oleh pola kebiasaan gaya hidup yang kurang sehat, maka dari itu kami mengajak masyarakat agar melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas,” kata Slamet Wahidin Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, minggu (15/12/2024).

Selamet menyarankan masyarakat minimal setahun sekali melakukan skrining kesehatan guna mengetahui potensi penyakit yang dialaminya, sehingga dapat mencegah keterlambatan penanganan serta pencegahan dampak yang fatal.

Masyarakat mulai dari umur 18 tahun sampai 79 tahun sudah bisa melakukan skrining kesehatan di tempat fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas yang ada di masing masing daerah.

” Pemeriksaan kesehatan di Puskesmas itu tidak dikenakan biaya, anak anak usia produktif seperti remaja, pelajar, orang dewasa hingga lansia pun bisa melakukan skrining kesehatan minimal setahun sekali,” tambahnya.

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menemukan sebanyak 32.822 kasus penyakit tidak menular tersebar di Kabupaten Bangka Selatan.

Jumlah 32.822 kasus PTM yang terjadi di Bangka Selatan, kata Slamet rata rata kasus tertinggi PTM itu di dominasi oleh penyakit hipertensi dengan komplikasi seperti jantung dan stroke.

” Kalau sudah dari hasil pemeriksaan terdeteksi penyakit, maka akan langsung di tangani pihak puskesmas ataupun diberikan rujukan,” jelas Slamet.

Menurut Slamet masyarakat bisa terhindar dari penyakit tidak menular dengan merubah beberapa kebiasaan, salah satunya menerapkan pola gaya hidup yang lebih sehat seperti tidak merokok, mengurangi makanan yang mengandung kolesterol dan rutin berolahraga.

” Orang mengidap PTM ini biasanya tidak tahu resiko penyakit yang akan ia alami, cenderung untuk tetap melakukan kebiasaan secara terus menerus yang menurut kesehatan salah,” tuturnya. (Dika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.