SatuArahNews, TOBOALI- Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toboali dari Januari hingga Juli 2023 menemukan ada 17 kasus demam berdarah danque (DBD) yang terjadi di wilayah itu, Kamis (13/07/2023).
” Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, sudah 17 kasus demam berdarah danque yang terjadi di wilayah Toboali dan 1 orang meninggal dunia,” kata Kepala Puskesmas Toboali, dr Annisa Nur Intan.
Dirinya menyebutkan, dari 17 kasus DBD tersebut, tercatat jumlah kasus Demam berdarah terbanyak ada di daerah Teladan Kecamatan Toboali.
Untuk saat ini, lanjut Annisa, kasus demam berdarah di wilayah Toboali masih sama dengan tahun sebelumnya, belum ada kenaikan jumlah kasus DBD.
Guna mencegah meningkatnya kasus DBD di daerah itu, dirinya telah menyurati ke pihak-pihak desa maupun kelurahan untuk meningkatkan kembali kegiatan gotong-royong atau 3M plus.
” Kami kemarin telah menyampaikan upaya pencegahan DBD melalui 3M Plus seperti, menutup, menguras, menyingkirkan atau mendaur ulang serta plus, menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah melakukan fogging ke tempat-tempat yang ada kasus demam berdarah, kemudian mengencarkan program penyuluhan keliling serta membagikan obat pembunuh jentik nyamuk atau Abate. (Dika)
