LUBUK PABRIK-Guna tekan angka stunting di Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maya Suganda Pasaribu kembali kunjungi Lokus Stunting di Desa Lubuk Pabrik, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (27/7/2023).
Saat bertemu langsung dengan empat anak stunting yang berusia 0-24 bulan, dirinya mengajak para orang tua anak, salah satunya Siti Hindun untuk berbincang sekaligus memberikan edukasi mengenai pola asuh anak.
Siti menyampaikan bahwa anak perempuannya mengalami kurang tinggi badan. Diakuinya bahwa nafsu makan anak tersebut sangat rendah dan banyak jenis makanan yang tidak disukai.
“Anak saya susah makan. Telur, ikan, dan banyak agik makanan lain yang ndak nek (banyak lagi makanan lain yang tidak mau),” ujarnya saat menjawab pertanyaan oleh Pj Ketua TP PKK seputar pola makan anak.
Menanggapi hal tersebut, Pj Ketua TP PKK Maya Suganda Pasaribu menyarankan agar Siti membuat variasi menu serta mengolah makanan dengan lebih variatif.
“Misalnya saja cara mengolah ikan, nanti Ibu akan menemukan jenis olahan ikan yang disukai anak. Selain pola makan, jangan lupa tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan jangan lupa bawa anak ke posyandu untuk mengetahui perkembangannya,” pintany.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Petugas Gizi Ria Komala Dewi. Saat ini terdapat 17 anak yang menderita stunting di Desa Lubuk Pabrik.
“Empat anak berusia kurang dari dua tahun. Inilah anak anak yang ada bersama kita saat ini, sementara 13 anak lain berusia di atas dua tahun. Anak-anak ini terus kita dampingi mulai dari pemberian serta pengaturan MPASI, pola makan, pola asuh, hingga perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga,”ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa dari 13 anak tersebut, empat anak lahir dari orang tua yang menikah di bawah umur. Sementara, beberapa anak lain memang memiliki penyakit penyerta yang saat ini dalam proses perawatan.
Diungkapkan Bupati Bangka Tengah, Algafri Rahman, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting dari hulu ke hilir dengan melibatkan semua unsur.
“Dan alhamdulilah, tahun ini prevalensi stunting kita terus menurun. Tahun 2021 prevalensi stunting kita berada di angka 3.31 persen, di tahun berikutnya turun ke angka 2.83 persen, dan tahun ini berada di angka 2.82 persen,” ungkapnya.
Penulis: Imelda
Foto: Dina
Editor: Maalika