Penulis : Ramadhani
( Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Alam Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung )
Daerah Aliran Sungai- secara umum DAS didefinisikan sebagai satu hamparan wilayah atau kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (pegununggan bukit) yang berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirakannya melalui anak-anak sungaidan keluar pada satu titik yaiut hilir. DAS mengartikan bahwa seluruh permukaan daratan di bumi ini terbagi habis dalam DAS.
Pemanfaatan potensi sumber daya alam di dalam DAS (termasuk hutan) untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan manusia yang menyebabakan terjadinya degradasi lahan dan hutan dahsyat terkhusus di Daerah Aliran Sungai ini sendiri. Perubahan pemanfaatan sumber daya alam di kawasan Daerah Aliran Sungai yang tidak terkendali, akan mempengaruhi fungsi-fungsi dan keseimbangan lingkungan termasuk proses-proses hidrologi di dalam wilayah DAS. Akibanya, terjadi ketidakseimbangan pada air, neraca, unsur-unsur hara dan rusaknya habitat keanekaragaman hayati yang ada di dalam kawasan DAS.
Kemudian, di Provinsi Bangka Belitung sendiri mempunyai suatu kawasan DAS yang terdapat di daerah bukit mangkol. Di bukit mangkol sendiri untuk zona wilayah DAS itu sudah banyak berubah menjadi alih fungsi, salah satunya pertambangan ilegal. Di daerah bukit Mangkol khususnya di daerah bagian hulu sudah banyak sekali aktivitas pertambangn ilegal yang dilakukan oleh warga sekitar.
Hal ini yang menyebabkan sebagian sedimen-sedimen yang ada di DAS bukit mangkol sudah banyak terkikis dan juga unsur-unsur hara yang terkandung di dalamnya sudah banyak terangkat. Akibat dari perubahan pemanfaatan sumber daya alam ini mengakibatkan habitat dari hewan endemik yang ada di kawasan bukit mangkol yaitu mentilin ini semakin berkurang, sudah sangat sulit sekali kita menemukan hewan yang satu ini DI karena habitatnya terganggu oleh aktivitas pertambangan yang ada di bukit mangkol.
Inilah mengapa pentingnya tujuan pengelolaan DAS itu sendiri agar terkendalinya hubungan timbal balik antara sumber daya alam dan lingkungan DAS dengan aktivitas kegiatan manusia guna kelestarian fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penerapannya di lapangan, konsepsi tersebut memerlukan upaya yang tidak sederhana. Untuk itu diperlukan keterpaduan dan dukungan pengelolaan oleh berbagai sektor pihak mulai dari hulu sampai hilir dengan mempertimbangkan berbagai nilai kepentingan, kondisi biofsik dan sosial ekonomi yang ada dalam suatu DAS.
Untuk mengatasi permasalahan perubahan pemanfaatan di kawasan DAS bukit mangkol ini harus banyak dukungan dari berbagai macam stecholder terutama dari pemerintah daerah setempat. Karena dengan cuma mengandalkan wagra saja untuk menjaga kelestraian dan ekosistem di bukit mangkol ini tidak cukup. Jadi mengapa disini peran pemerintah sangat dibutuhkan sekali dalam menjaga eksoistem yang ada di dalam kawasan bukit mangkol, karena seperti yang kita tahu maraknya pertambangan illegal yang ada.
DAS yang ada di bukit mangkol ini memiliki peran yang sangat-sangat signifikan bagi daerah yang ada di bawah kawasan bukit mangkol, seperti kota pangkal pinang. Dimana yang kita ketahui apabila terjadi hujan yang sangat deras dalam jangka waktu yang panjang maka pasti akan mengakibatkan air yang ada di hulu akan meluap dan membuat daerah yang ada dibawah akan terjadi banjir. Karena kapastitas hulu yang ada di bukit mangkol itu sendiri sudah tidak dapat lagi menampung air hujan yang turun hal ini di sebabkan oleh faktor pertambangan illegal yang ad di kawasan bukit mangkol ini sendiri.
Jadi upaya yang harus dilakukan untuk mengatsi perubahan pemanfaatan kawasan DAS yang ada di bukit mangkol salah satunya pemerintah harus berani tegas mengsurus dan memberikan sanksi yang berat kepada para pelaku-pelaku penambangn illegal ini agar tidak terjadi lagi.