SatuArahNews, Toboali- Puluhan Nelayan Batu Perahu Kelurahan Tanjung Ketapang menolak keras keberadaan kapal KIP 11 milik PT Timah di wilayah tangkap para nelayan, Kamis (1/12/2022)
Mereka menolak kehadiran kapal itu dengan mengusir kapal PT Timah lantaran sudah beroperasi, kurang lebih dua mil dari pinggir pantai Batu Perahu
” Kemarin nelayan mendatangi KIP dan bertemu dengan PJO. Ketika ditanya segala dokumen pihak PJO tidak dapat menunjukkan. Sebab itu kami melakukan pertemuan dengan PT. Timah hari ini, menanyakan siapa pihak yang memberikan perintah kerja di wilayah itu,” kata Ketua Nelayan Batu Perahu Joni Zuhri.
Setalah ini, Joni meminta PT Timah tidak masuk atau beroperasi di peraian zero tambang seperti di perairan pantai Tanjung Ketapang sampai Batu Perahu.
Apabila PT Timah kekeh ingin melakukan aktivitas tambang, maka nelayan sekitar akan tetap melakukan perlawanan untuk menjaga mata pencaharian nelayan sehari-hari
” Tanjung Ketapang sampai Batu Perahu ini satu-satunya perairan laut yang masih tersisa untuk kegiatan penangkapan ikan. Saya harap tidak ada aktivitas tambang baik itu ilegal maupun legal. Jadi sekali lagi tolong lokasi yang masih tersisa ini jangan digangu lagi. Jika PT Timah kekeh inggin melakukan aktivitas tambang maka nelayan akan tetap melakukan perlawanan,” tegasnya.
Sementara itu, Waka Unit PT Timah Wijaya menyampaikan permohonan maaf kepada masayarakat Batu Perahu terkait masuknya kapal KIP 11 PT Timah di wilayah tangkap nelayan.
” Sebagai bentuk permohonan maaf, kami telah mengeser kapal dari lokasi tersebut. Karena kapal kami juga belum beroperasi. Terkait pertemuan hari ini, saya akan menyampaikan aspirasi para nelayan ini kepada pimpinan,” katanya.
Untuk menghindari kesalapahaman antara PT Timah dan para nelayan, dirinya akan melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan nelayan sekitar apabila ingin melakukan aktivitas pertambang di daerah ini. ( Dika)
