SatuArahNews, Toboali- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan berupaya mengantasipasi wabah penyakit mulut dan kuku ( PMK) pada hewan ternak
Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemeliharaan hewan ternak yang terkena penyakit itu.
Kemudian sanitasi lingkungan yang bersih, pengelolaan di kandang harus higenis dengan memakai disifektan dalam memindahkan hewan ternak ke kandang dan memberikan pengobatan sapi berupa antibiotik atau vitamin bagi sapi yang terkena penyakit tersebut.
” Ini langkah pengamanan kami dari pihak dinas untuk mengatisipasi menyebarnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Bangka Selatan,” kata Kepala Dinas Perikanan, Peternakan dan Pangan, Suhadi, Selasa (10/5/2022)
Sejauh ini, kata Suhadi virus PMK sudah menyebar di Kecamatan Payung dan Tukak Sadai, akibatnya ada 36 sapi yang terjangkit penyakit tersebut.
Untuk itu, dirinya meminta kepada masyarakat khususnya peternak untuk lebih berhati-hati dan waspada saat mendatangkan hewan ternak dari luar, jangan sampai hewan yang diternakkan tersebut membawa penyakit.
” Apalagi mendekati hari raya kurban ini lalu lintas ternak nanti akan kita awasi jangan sampai terlalu bebas, agar ternak sapi yang kita konsumsi aman,” ucapnya.
Selain itu, Suhadi menyampaikan sapi yang terjangkit tidak akan menular ke manusia, akan tetapi virus ini menyebar sesama hewan seperti sapi, kerbau dan kambing.
” Konsumsi daging yang mengidap penyakit lebih baik tidak dilakukan, karena rasanya dagingnya juga tidak enak, tektsurnya berubah, aromanya juga berubah,” lanjutnya
Selain itu, ntuk mengetahui gejala hewan yang terjangkit virus ini, dapat dilihat dari demam tinggi 39 – 41 derajat, kemudian keluar leleran air liur secera terus menerus serta terdapar radang- radang di sekitar mulut hewan ternak
” Gejala ini dapat kami lihat setelah pengambilan sampel di uji laboratorium. Selain itu saya minta kepada masyarakat jika ada sapi yang terkena virus, agar segara menyampaikan kepada dinas terkait. Sehingga tidak menular ke hewan ternak lainya,” tuturnya ( Dika)