Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Terpilih Jadi Ketua PW IPM Babel 2021-2023, Satria Nanda : Berkomitmen Majukan Organisasi

0 292

TOBOALI — Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Kepulauan Bangka Belitung, telah melaksanakan musyawarah wilayah dengan tema “Adalah Adat Dijunjung, Adab di Amal, Ilmu Dikejar Cerminan pelajar Babel yang Bertuah” pada 17 Desember sampai 18 Desember 2021 di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

Musyawarah ini merupakan kegiatan rutin dan wajib dilaksanakan, sesuai dengan masa khidmat setiap pimpinan di masing-masing tingkatannya.

Musyawarah ini juga menjadi ajang bergengsi bagi kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah, untuk menjadi salah satu calon formatur guna menentukan siapa calon ketua, sekretaris dan bendahara Umun PW IPM Bangka Belitung selanjutnya.

Berdasarkan rapat formatur terpilih, telah ditetapkan dan memutuskan Satria Nanda Nugroho sebagai Ketua Umum terpilih, Sukma Sulpajri sebagai Sekretaris Umum terpilih, dan Aldo Giovani Sebagai Bendahara Umum Terpilih untuk memimpin PW IPM Bangka Belitung Masa Khidmat 2021-2023.

Satria, selaku Ketua Umum PW IPM Babel terpilih Masa Khidmat 2021-2023 mengucapkan syukur, atas amanah yang telah di berikan kepadanya untuk membawa IPM Babel lebih baik.

“Alhamdulillah, teman-teman IPM se-Bangka Belitung mengamanahkan ini kepada kami, tentu saja ini merupakan sebuah tanggung jawab yang besar, untuk benar-benar bisa membawa IPM Babel yang lebih baik”,ujarnya.

Satria juga berharap, agar IPM menjadi organisasi yang kuat secara perkaderan dan tertib administrasi secara keseluruhan.

“Ya harapannya, IPM menjadi organisasi yang kuat secara perkaderan, tertib administrasi secara keseluruhan, dan bisa masuk ke banyak ruang-ruang publik untuk bisa mengampanyekan agenda – agenda aksi yang sudah dipatenkan di IPM”, ujarnya.

Ketum PW IPM ini pun menjelaskan 5 Program Kerja Unggulan untuk 2 tahun antara lain:

1. Menertibkan administrasi dari tingkat wilayah sampai ke ranting
2. Menguatkan perkaderan yang menjadi nyawa pergerakan organisasi
3. Memusatkan pergerakan IPM di grassroot (akar rumput), sehingga bisa menjangkau seluas-luasnya kader muhammadiyah
4. Menjadikan IPM sebagai wahana keilmuan yg sebenar-benarnya, karena IPM adalah organisasi keilmuan, maka kita harus bisa mewujudkan ini menjadi organisasi keilmuan yang menggembirakan
5. Mendorong kader-kader IPM harus berani tampil di ruang-ruang publik, seperti lirik dalam mars kita yg berbunyi “Berdiri Tegaklah Tampilah dimuka, ikrarkan bersama IPM berjaya”.

Satria berkomitmen, bersama anggotanya untuk membesarkan nama baik IPM dan menjalani program unggulan, hingga berakhir masa kepengurusan masa jabatan.

“Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus bersama dan sejalan hingga akhir kepengurusan serta akan terus bergerak untuk mendukung kader-kader IPM se-Babel walau mungkin jalan ke depannya tidak semulus yang kami rencanakan”, demikian. (Handika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.