Satuarahnews.com – Suasana siang itu terasa teduh meski matahari masih menyengat di langit Pangkalpinang. Di balik hiruk pikuk kota, Kapolresta Pangkalpinang Kombes Pol Max Mariners, S.I.K., bersama sejumlah pejabat utama kepolisian, menyusuri jalan-jalan menuju rumah-rumah ibadah yang berdiri di berbagai penjuru kota.
Langkah mereka bukan sekadar rutinitas dinas, tetapi wujud nyata dari upaya meneguhkan pesan toleransi dan keamanan bagi seluruh umat beragama di Kota Pangkalpinang.

Satu per satu rumah ibadah dikunjungi. Dari Gereja GPIB Maranatha di Jalan Sudirman, Gereja Katedral Santo Yosef di Jalan Gereja, Klenteng Kwan Tie Miau di Jalan M.H. Muhidin, hingga Vihara Citra Maitreya dan Pura Jagatnatha Surya Kencana. Di setiap tempat, sambutan hangat pengurus dan umat menjadi bukti kuatnya semangat kebersamaan di kota yang dikenal dengan kerukunan antarwarganya ini.
Bagi Kombes Pol Max Mariners, kunjungan tersebut bukan hanya agenda formal, melainkan bentuk silaturahmi dan komitmen Polresta Pangkalpinang dalam menjaga harmoni sosial.
“Polresta selalu siap membantu pengamanan setiap kegiatan keagamaan agar masyarakat dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” ujarnya penuh ketulusan.
Ia juga mengajak para pengurus rumah ibadah untuk aktif berkoordinasi dengan kepolisian, terutama bila ada kegiatan besar atau kendala keamanan.

Di sela kunjungan, Kapolresta tampak menyerahkan tali asih berupa paket sembako dan perlengkapan lalu lintas (traffic cone). Bukan nilai barang yang utama, tetapi makna kebersamaan yang disampaikan lewat kepedulian itu.
Bantuan sembako ini rencananya akan disalurkan ke masing masing umat beragama yang masuk dalam kategori tidak mampu.
Dari wajah-wajah umat yang ditemui, tersirat rasa tenang dan syukur. Mereka merasa kehadiran aparat bukan sekadar simbol keamanan, melainkan juga dukungan moral bagi setiap pemeluk agama.

Menjelang sore, rangkaian kunjungan pun berakhir. Namun pesan yang tertinggal lebih dari sekadar laporan kegiatan — tentang pentingnya menjaga keberagaman, merawat toleransi, dan memastikan bahwa setiap umat di Pangkalpinang dapat beribadah dalam suasana damai.
Di tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks, langkah kecil seperti ini menjadi pondasi kuat bagi terciptanya kota yang rukun, aman, dan penuh kasih. Sebab, keamanan sejati bukan hanya hasil dari penjagaan aparat, melainkan juga dari hati yang saling menghormati.(Red)
