Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Bangka Selatan Pertahankan Zero PMK

0 256

Satuarahnews.com – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung memastikan tidak ada laporan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah itu. PMK merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan berkuku belah atau genap. Jika tidak ditangani secara maksimal PMK dapat menyebabkan kerugian bagi peternak sapi.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Nurudin mengatakan pemerintah daerah bersama peternak setempat terus berupaya mempertahankan status zero case alias nol kasus PMK. Pasalnya, sejak akhir tahun 2022 tidak ada kasus ternak terjangkit PMK. Meskipun begitu pergerakan ternak dari luar daerah tetap dilakukan pemantauan.

“Alhamdulillah, sampai saat ini Kabupaten Bangka Selatan masih zero case PMK,” kata dia kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Nurudin bilang guna mempertahankan status tersebut pihaknya tetap menggenjot vaksinasi secara intens. Upaya tersebut guna memperkuat kesehatan ternak agar tetap terbebas dari PMK dan sehat. Kekebalan kelompok atau herd immunity yang terbentuk post vaksinasi sangat efektif untuk melawan wabah PMK.

Menurutnya hewan ternak yang sudah divaksin memiliki daya tahan tubuh lebih kuat. Terlebih saat terjadi serangan virus atau bakteri tertentu. Oleh sebab itu, sudah semestinya program vaksinasi hewan ternak dilakukan dan menjadi upaya preventif yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.

“Saat ini kami terus menggencarkan vaksinasi PMK kepada hewan-hewan ternak milik peternak yang ada di enam kecamatan,” sebut Nurudin.

Di sisi lain pemerintah daerah melalui petugas di lapangan turut menggencarkan edukasi protokol kesehatan seperti biosekuriti ternak kepada masyarakat. Misalnya dengan pemisahan ternak sakit, desinfeksi kandang dan pembatasan akses. Pada dasarnya biosekuriti merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit pada ternak. Tujuannya untuk meminimalkan keberadaan penyebab penyakit.

Peternak diminta untuk berperan serta dalam upaya pengendalian PMK. Dengan tetap memperhatikan sanitasi kandang, pemberian antibiotik, vitamin hingga penyemprotan desinfektan terhadap kandang dan hewan ternak. Masyarakat diminta tetap tenang mengingat PMK bisa disembuhkan. Selain itu, peternak yang hendak membeli sapi harus memperhatikan kesehatan hewan.

“Saya juga minta para peternak sapi harus secara rutin menjaga kebersihan kandang maupun kesehatan hewan sapinya,” ujarnya..

Kendati demikian kata Nurudin hingga kini persediaan vaksin PMK masih sangat mencukupi. Pada bulan Agustus 2025 ini ditargetkan 1.000 ekor sapi mampu tervaksinasi dengan baik. Ia meminta masyarakat maupun pedagang untuk tetap waspada dan berhati-hati untuk mendatangkan sapi dari luar. Sehingga langkah pencegahan PMK di Kabupaten Bangka Selatan dapat terus ditekan.

“PMK masih menjadi ancaman dan bisa muncul kembali sewaktu-waktu. Terutama dengan adanya mobilitas hewan ternak,” ucap Nurudin.(Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.