Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Dinkes Basel Data Kasus Hiv di Basel Bertambah

0 30

Satuarahnews.com Kasus infeksi Human Immunodeficiency Virus alias HIV di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus bertambah pada tahun 2025. Tercatat selama enam bulan terakhir beberapa kasus HIV baru mulai tercatat. Mirisnya temuan kasus baru tersebut lantaran praktik seks bebas yang dilakukan oleh kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender atau LGBT. Utamanya dengan kategori laki-laki sama laki-laki (LSL).

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa bilang selama periode Januari-Juni 2025 terdapat enam kasus baru HIV. Kasus baru tersebut rata-rata diidap oleh kaum laki-laki, sedangkan sisanya diderita oleh kaum perempuan. Diprediksi jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan skrining HIV yang dilakukan.

“Hingga pertengahan tahun 2025 ada penambahan enam kasus HIV baru,” kata dia di Toboali, Sabtu (12/7/2025).

Agus Pranawa membeberkan enam kasus baru terdata mayoritas diidap oleh kalangan usia produktif, mulai dari 20 sampai 40 tahun ke atas. Sayangnya dari jumlah kasus HIV baru yang tercatat, dua kasus di antaranya diderita oleh populasi LGBT khususnya LSL. Sementara empat kasus lainnya merupakan populasi umum dan wanita pekerja seks (WPS). Adanya kasus HIV kategori LSL lantaran pihaknya telah intens melakukan intervensi terhadap kaum LGBT.

LGBT menjadi penyumbang kasus paling banyak dan membuat kekhawatiran di tengah masyarakat. Pemerintah berupaya menekan angka kasus HIV agar tak terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Seperti diketahui praktik seksual yang tidak aman dapat meningkatkan potensi seseorang terpapar HIV. Apalagi dengan bergonta-ganti pasangan.

“Dari enam kasus baru itu dua kasus di antaranya LSL. Dua kasus tersebut usia dewasa,” jelas Agus Pranawa.

Menurutnya, HIV merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Akibatnya daya tahan tubuh melemah dan rentan diserang penyakit. Jika tidak ditangani dengan cepat, HIV dapat berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS. Di mana kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah dan tubuh tidak dapat melawan infeksi. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. 

HIV adalah penyakit seumur hidup. Artinya, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita. Sementara banyaknya kasus kematian karena HIV lantaran sebagian besar penderita enggan mengkonsumsi obat.

“Sejak tahun 2010 hingga Juli 2025 ini tercatat ada 52 orang menjalani pengobatan HIV secara rutin,” ucapnya.

Edukasi kepada masyarakat kata Agus Pranawa terus dilakukan agar populasi penderita HIV mau memeriksakan diri. Pasalnya, kesadaran masyarakat masih rendah untuk memeriksakan diri dalam deteksi dini HIV. Terutama bagi masyarakat yang melakukan hubungan seksual secara bergonta-ganti pasangan serta berisiko tinggi HIV. Pemeriksaan HIV dapat dilakukan secara gratis di Puskesmas maupun rumah sakit di Kabupaten Bangka Selatan, dengan identitas dirahasiakan.

“Orang yang berperilaku berisiko tinggi HIV masih banyak yang belum melakukan pemeriksaan,” kata Agus Pranawa. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.