Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Puluhan Wali Murid Desa Tepus Minta Bantu ke Pemkab Basel Usut Masalah Zonasi

0 79

TOBOALI- Puluhan wali murid di Desa Tepus Kecamatan Airgegas Kabupaten Bangka Selatan menggelar aksi di Kantor Pemerintah Bangka Selatan untuk menuntut hak sekolah anak-anak mereka.

Orang tua murid mengadu ke pemerintah daerah untuk meneruskan keluhan tersebut ke cabang dinas (Cabdin) pendidikan wilayah Bangka Selatan terkait masalah zonasi sekolah.

” Kami yang berdomisili di desa Tepus kecamatan air gegas, kenapa zonasi sekolah anak-anak kami harus dipindahkan ke wilayah kecamatan Toboali,” kata Iwan Wali Murid Desa Tepus.

Anak-anak yang seharusnya sekolah di SMA Negeri 1 Airgegas, kata Iwan harus dialihkan ke SMA Negeri 3 Toboali dengan domisili yang tidak sesuai dengan tempat tinggal.

Menurutnya peralihan domisili ini dapat merugikan mereka, karena jarak tempuh antara SMA Negeri 1 Airgegas lebih dekat jika dibandingkan dengan SMA Negeri 3 Toboali lumayan jauh.

Selain itu, gedung sekolah pun masih numpang dan jalan penghubung ke sekolah juga masih jelek sehingga membuat para orang tua enggan ke SMA N 3.

” Bagaimana anak-anak kami mau sekolah di SMN 3 Toboali, menggunakan ruang kelas pun harus bergantian dengan SMP Negeri 4 Toboali, jam pelajaran juga dimulai siang hari. Kita khawatir keselamatan mereka karena jalan yang dilewati belum banyak permukiman warga,” sebutnya

Kata Iwan keluhan orang tua terkait masalah zonasi telah disampaikan kepada pihak cabang dinas (Cabdin) pendidikan Basel.

” Sudah kami telepon pihak Cabdinnya, apabila masyarakat kekeh anak-anak sekolah di SMA Negeri 1 Airgegas silahkan sekolah di luar kelas,” jelasnya.

Ia berharap keluhan para orang tua murid ini bisa ditindaklanjuti. Mereka berencana akan mendatangi kantor Cabdin provinsi Bangka Belitung apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Bangka Selatan Wahyudin Himawan membantah tudingan dari warga Desa Tepus yang menyuruh para murid belajar di luar kelas atau di bawah pohon.

” Saya tidak ada berbicara seperti itu, di SMA Negeri 1 itu ruang kelasnya memang tidak ada lagi. kalau dipaksakan belajar di ruang membuat pembelajaran anak terganggu, tidak bisa praktek dan guru pun sudah kelebihan jam mengajar,” katanya.

Maka dari itu para peserta didik ini zonasinya dialihkan ke SMA Negeri 3 di Desa Jeriji Kecamatan Toboali dan ada 35 guru yang kekurangan jam untuk memenuhi sertifikasi.

” Untuk saat ini kita sudah siapkan masing-masing 3 rombel, dan ada 9 kelas yang telah dibangun sekarang,” jelasnya.

Kalau permasalahan jarak, diprediksi sekitar 16 kilometer untuk sampai ke SMA Negeri 3, sedangkan SMA Negeri 1 Airgegas mulai dari Desa Tepus, Dusun Kelidang menuju ke SMA Negeri sekitar 25 kilometer.

” Begitu juga dengan fasilitas jalan, saya rasa jalan penghubung dari Desa Tepus ke SMA Negeri 3 lumayan baik. Sama halnya dengan transportasi, Pemerintah Daerah siap support untuk kendaraan,” katanya.

Ia berharap masyarakat turut mendukung sistem PPDB yang ditetapkan oleh pemerintah. Dirinya ingin pendidikan di Basel lebih maju dan berdaya saing.

” Namun kika kinerja saya membuat dunia pendidikan di Bangka Selatan bobrok. Saya siap diusir dari negeri beribu pesona ini,” terangnya. (Dika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.