TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung memanggil perusahaan tambak udang vaname, buntut dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan pihak perusahaan di Pesisir Pantai Zibur, Dusun Sungai Gusung, Desa Rias, Kecamatan Toboali.
” Pemanggilan ini sebagai bentuk tindak lanjut hasil laporan dan peninjauan kawan-kawan DLH Basel terkait limbah tambak udang yang sudah meresahkan masyarakat dan nelayan setempat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Basel, Hefi Nuranda di Toboali, Senin.
Hefi mengatakan, lewat pertemuan ini juga pemerintah daerah meminta pihak perusahaan tambak udang untuk memberikan klarifikasi penyebab terjadinya pencemaran limbah tambak udang
yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir di pesisir pantai tersebut.
” Kami mencoba menggali kembali hasil temuan kawan kawan DLH dilapangan kepada pihak perusahaan. Dan ditemukan ada tiga catatan yang harus segera ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan,” ujar Hefi.
Catatan pertama yang harus segera harus ditindaklanjuti perusahaan antara lain perusahaan tidak melakukan pengelolaan air limbah secara optimal. Kedua sarana instalasi pengolahan air limbah (Ipal) yang dimiliki oleh pihak perusahaan tambak udang tidak mampu mengelola air limbah saat terjadi mortalitas atau kematian udang.
” Dan catatan ketiga pihak perusahaan belum menjalankan kebijakan mengenai pengendalian pencemaran berupa SOP tanggap darurat. Itu tadi ada beberapa catatan ini harus mereka penuhi dan diperbaiki sesegera mungkin,” lanjutnya.
Hefi menyebutkan bahwa pihaknya telah memberikan sanksi administratif atau penghentian sementara terhadap tambak udang itu, menyikapi kejadian pencemaran limbah tambak udang yang merugikan masyarakat dan nelayan di wilayah itu.
” Kami melarang perusahaan tambak udang untuk melakukan kegiatan produksi sebelum mereka benar-benar menyelesaikan atau memperbaiki tiga catatan yang kami berikan selama 90 hari,” tuturnya. (Dika)
