Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Pemkab Sebut Prevalensi Stunting Bangka Selatan Menurun 2,4 persen

0 85

TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung menyatakan angka prevalensi stunting di wilayah ini mengalami penurunan dalam satu tahun terakhir menjadi 2,4 persen pada 2023.

” Penanganan stunting yang kita gencarkan selama ini di tahun 2023 berhasil dan menunjukkan dampak yang positif untuk Basel,” kata Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi di Toboali, Kamis.

Debby mengatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Prevalensi stunting di Bangka Selatan tahun 2022 dari angka 23,0 menjadi 20,6 persen atau mengalami penurunan sebesar 2,4 persen.

Pencapaian ini tentunya berkat kerja keras semua pihak yang terus berkomitmen dalam mengendalikan dan menuntaskan permasalahan stunting yang terjadi di wilayah Bangka Selatan.

Pemerintah daerah sebelumnya telah berupaya melakukan percepatan penurunan stunting dengan menggencarkan program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BASS)
dan Gerakan Terpadu Kendalikan
dan Tuntaskan Stunting (Gardu Kemunting)

” Program BAAS ini cukup efektif untuk mencegah bertambah kasus stunting di Basel. Karena itu OPD harus menjadi bapak ibu asuh anak stunting bagi keluarga penderita stunting, memberikan asupan makanan melalui bantuan tambahan seperti telor dan susu bagi anak dari keluarga berisiko stunting kategori kurang mampu,” jelasanya .

Stunting merupakan salah satu penghambat pembentukan SDM unggul yang diperlukan dalam Generasi Emas 2045. Permasalahan stunting tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di berbagai negara di belahan dunia

Oleh karena itu Debby berharap pencapaian ini bisa dipertahankan kedepannya. Peran Kolaborasi antar OPD, lintas sektoral dan unsur forkopimda juga harus ditingkatkan sehingga kedepannya kasus stunting di Bangka Selatan dapat ditekan sedini mungkin sehingga Basel zero kasus stunting.

” Karenanya mari kita saling bahu membahu membantu anak-anak penderita stunting dengan memberikan asupan makanan bergizi agar kasus stunting ini menurun dan saya optimis target kita dari pemerintah pusat 14 persen tahun 2024 tercapai,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bangka Selatan Agus Pranawa memberikan apresiasi semua lintas sektoral dan OPD yang telah Berjibaku dalam menurunkan kasus stunting yang ada di wilayah itu.

” Intinya Kabupaten Bangka Selatan sudah lebih baik. Saya mengucapkan terimakasih atas peran serta semua OPD dan lini sektor yang telah berkolaborasi dengan baik untuk penurunan stunting,” harapnya. (Dika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.