Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Operasi Pasar Murah Upaya Tekan Inflasi Daerah

0 16

SATUARAHNEWS– Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar operasi pasar murah di daerah itu.

Program tersebut sebagai langkah cepat menahan gejolak harga sejumlah bahan pokok, terutama cabai besar yang melonjak hingga Rp80.000 per kilogram di pasaran. Intervensi ini dipusatkan pada penyediaan stok beras dalam jumlah besar serta komoditas dapur dengan harga di bawah pasaran.

Sekda Kabupaten Bangka Selatan, Hefi Nuranda mengatakan operasi pasar murah digelar untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Menurutnya. 

Momentum ini penting karena beberapa komoditas strategis sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dengan operasi pasar ini pemerintah menyediakan kebutuhan bahan pokok masyarakat dengan harga jauh lebih murah dibandingkan di pasaran.

“Alhamdulillah kawan-kawan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID-Red) sudah menyelenggarakan pasar murah,” ujarnya di Toboali.

Hefi Nuranda membeberkan cabai menjadi komoditas yang paling memicu inflasi pekan ini. Tak tanggung-tanggung di pasar cabai besar dibanderol dengan harga Rp80.000 per kilogram.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah berupaya mengantisipasi lonjakan harga dan inflasi bahan pokok menjelang akhir tahun 2025 ini. Dampaknya perekonomian masyarakat masih dapat berjalan seperti biasanya tanpa mengalami beban kebutuhan sehari-hari.

Pada pasar murah kali ini, beras menjadi komoditas yang disiapkan dalam jumlah terbesar. Pemerintah menyediakan 1.750 kilogram beras medium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikemas dalam ukuran lima kilogram. Komoditas ini dijual dengan harga Rp59.000 per kemasan, jauh di bawah harga pasar. Selain itu, TPID juga menyediakan Beras Premium Bulog ukuran lima kilogram dengan harga Rp76.000.

Meski jumlahnya tidak sebanyak SPHP, yakni 50 kilogram, keberadaannya tetap diharapkan mampu menambah pilihan bagi warga yang datang membeli. Penyediaan stok beras dalam jumlah besar merupakan strategi utama pemerintah daerah dalam mengendalikan tekanan inflasi. Di Bangka Selatan, beras menjadi komoditas dominan dalam pembentukan Indeks Harga Konsumen (IHK). Karena itu, menjaga stabilitas harganya menjadi prioritas utama.

“Dengan disparitas harga yang cukup jauh setidaknya bisa membantu masyarakat,” jelas Hefi Nuranda.

 

Hefi Nuranda menegaskan bahwa pasar murah ini adalah bagian dari strategi besar TPID Bangka Selatan dalam menjaga stabilitas harga pangan menjelang periode konsumsi akhir tahun.

Intervensi langsung melalui penjualan komoditas dengan harga terjangkau dinilai lebih efektif untuk menahan laju inflasi dibandingkan menunggu perubahan harga di pasaran. Ia memastikan pasar murah dapat kembali digelar apabila kondisi harga di pasar bergejolak. (Red)

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.