SATUARAHNEWS – Langkah Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi terhenti di depan sebuah rumah sederhana di Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali. Dinding papan yang lapuk dan lantai semen menjadi saksi bisu perjuangan keluarga yang merawat anak disabilitas sejak lahir. Dari dalam rumah itu, terdengar lirih suara anak yang tak mampu berbicara, namun cukup untuk menggugah nurani sang pejabat daerah.
Kepedulian terhadap kelompok rentan kembali ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Jumat (7/11/2025). Debby turun langsung bersama perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk menyalurkan bantuan atensi kepada penyandang disabilitas dan lanjut usia (Lansia). Sebanyak 50 penerima manfaat menerima langsung bantuan sosial dari Kemensos, yang diserahkan secara simbolis.
“Hari ini saya langsung memberikan bantuan kepada disabilitas dan lansia. Ada 50 penerima bantuan dari Kemensos RI,” kata dia.
Debby menegaskan, kehadiran langsung pihak Kemensos dan pemerintah daerah menjadi bukti nyata. Agar bantuan sosial disalurkan tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Namun di balik kegiatan penyerahan bantuan itu, terselip kisah haru yang membuka mata banyak pihak. Saat meninjau salah satu rumah penerima bantuan, Debby menemukan seorang anak penyandang disabilitas berat yang sejak lahir.
Bahkan hingga anak tersebut berusia 26 tahun belum pernah mendapatkan penanganan medis memadai. Kondisi rumah yang tak layak huni dan keterbatasan ekonomi membuat keluarga tersebut tidak mampu membawa anaknya ke rumah sakit. Situasi itu membuat Wabup langsung mengambil langkah cepat. Debby langsung memanggil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh untuk melakukan program jemput bola agar mendapatkan perhatian khusus.
“Saya melihat langsung kondisi anak disabilitas itu, dan memang sangat memprihatinkan. Rumahnya sudah tidak layak huni, anaknya pun tidak bisa dibawa ke rumah sakit,” ucap Debby.
Instruksi tersebut lanjutnya bukan sekadar spontanitas, tetapi bentuk komitmen pemerintah daerah. Supaya pelayanan kesehatan benar-benar menyentuh masyarakat paling bawah. Dari hasil kunjungan bersama Kemensos, masih banyak masyarakat di Bangka Selatan yang membutuhkan uluran tangan dan perhatian lebih. Terutama mereka yang hidup dengan disabilitas atau lanjut usia tanpa pendamping keluarga.
Selain memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar, program atensi juga mencakup pendampingan sosial dan penguatan ekonomi keluarga penerima manfaat. Debby memastikan bahwa pemerintah daerah akan terus memperkuat sinergi dengan Kemensos untuk memperluas jangkauan bantuan sosial di Bangka Selatan. Ia juga berkomitmen menindaklanjuti temuan-temuan lapangan agar masyarakat dengan keterbatasan mendapat perhatian berkelanjutan.
“Saya ingin memastikan tidak ada lagi warga kita yang luput dari perhatian,” sebutnya.
