PANGKALPINANG — Upaya mencegah dan mengintervensi praktik bullying di lingkungan sekolah terus menjadi perhatian berbagai pihak. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, langkah kolaboratif dilakukan melalui forum diskusi kelompok (FGD) untuk memperkuat pengawasan serta mendorong peran aktif pelajar dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan Polda Babel menggelar forum diskusi yang berfokus pada peningkatan kesadaran pelajar terhadap bahaya bullying, baik secara fisik maupun psikologis.
Sekretaris DPD IMM Babel, Handika Yuda Saputra, mengatakan kegiatan ini menjadi langkah penting untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan siswa agar menolak segala bentuk kekerasan serta lebih peduli terhadap sesama.
“Kami ingin menanamkan nilai empati dan semangat anti kekerasan di kalangan pelajar. Mereka perlu memahami bahwa bullying dapat berdampak panjang, tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi pelaku,” ujar Handika.
Sementara itu, Shireen Rianti Tunggadewi, siswi SMAN 1 Pangkalpinang yang turut menjadi peserta, menilai kegiatan ini memberikan pemahaman baru tentang dampak bullying.
“Melalui kegiatan ini kami jadi lebih sadar untuk saling menghargai dan tidak terlibat dalam tindakan perundungan,” ungkap Shireen.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan kepolisian ini, diharapkan para pelajar dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
