Ketua DPRD dan Gubernur Babel Dampingi Penambang, PT Timah Tanggapi Aspirasi dengan Keputusan Harga Baru
Satuarahnews, Pangkalpinang – Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Didit Srigusjaya menghadiri aksi unjuk rasa yang digelar aliansi masyarakat penambang timah di Kantor PT Timah Tbk, Pangkalpinang, Senin (6/10), sebagai bentuk kepedulian terhadap aspirasi masyarakat terkait ketidakstabilan harga timah dan keberadaan Satgas Halilintar.
Dalam aksi yang diikuti ribuan penambang tersebut, Didit mendampingi Gubernur Babel Hidayat Arsani dan Direktur PT Timah Tbk Restu Widyantoro untuk menerima langsung aspirasi para penambang. Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan dari aparat kepolisian dan TNI.
Direktur PT Timah Tbk Restu Widyantoro menyampaikan komitmen perusahaan untuk menampung aspirasi masyarakat penambang dan menegaskan kesepakatan harga logam timah.
“Untuk harga timah dengan kadar SN 70, disepakati sebesar Rp300 ribu per kilogram,” ujarnya yang disambut sorak dukungan massa.
Restu juga menegaskan bahwa dengan beroperasinya Satgas Halilintar, tidak ada penambang rakyat yang akan ditangkap selama menjalankan aktivitas sesuai ketentuan.
“Kalau ada yang ditangkap, silakan temui saya langsung,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Babel Hidayat Arsani mengimbau masyarakat penambang agar menjaga ketertiban dan keamanan setelah adanya keputusan bersama.
“Alhamdulillah, harga timah sudah disepakati. Untuk masyarakatku, silakan pulang dengan tertib dan hati-hati di jalan,” kata Hidayat.
Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya menyampaikan apresiasi atas sikap terbuka PT Timah dan kedewasaan para penambang dalam menyampaikan aspirasi secara damai.
“Demo hari ini berjalan tertib dan aspirasi masyarakat telah didengar langsung oleh PT Timah. Kami berharap ke depan tidak ada lagi aksi anarkis, dan semua pihak dapat duduk bersama mencari solusi terbaik,” ujar Didit.
Ia menambahkan, peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih tanggap terhadap persoalan di lapangan.
“Kita semua harus belajar dari kejadian ini. Para pemimpin jangan tutup mata terhadap kesulitan rakyat, karena mereka adalah bagian dari kita,” kata Didit menegaskan.