Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

1. Polres Basel Pulangkan Ayah Setelah 20 Tahun Terpisah

0 95

TOBOALI, BANGKA SELATAN – Di tengah tugas menjaga ketertiban dan keamanan, jajaran Polres Bangka Selatan kembali mengukir kisah kemanusiaan yang menyentuh hati. Mereka bukan hanya penegak hukum, melainkan juga pahlawan bagi sebuah keluarga yang telah 20 tahun terpisah oleh takdir. Kisah ini adalah tentang Jumhartono, seorang kakek berusia 73 tahun, yang akhirnya kembali ke pelukan putrinya, Haryati, berkat dedikasi dan kegigihan aparat kepolisian.

Semuanya bermula ketika informasi penting tiba di meja Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Arif Wijayanto. “Awal Agustus kemarin, saya mendapatkan informasi dari Konsulat RI di Tawau, Sabah Malaysia, bahwa ada seorang pria tua dalam kondisi tidak sehat diantarkan oleh TKI di sana ke Kantor Konsulat RI,” tutur Kapolres Agus. Informasi itu menyebutkan bahwa pria bernama Jumhartono tersebut memiliki seorang anak yang tinggal di Toboali.

Tanpa menunda, Kapolres Agus langsung memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat. Sebuah tim dibentuk, mengerahkan personel terbaik untuk mencari jejak Haryati, putri Jumhartono. Ini bukanlah tugas mudah. Keterangan yang minim menjadi tantangan utama. “Awalnya kita sedikit kesulitan mencari anaknya karena kurang informasi,” aku Kapolres. Namun, semangat kemanusiaan yang tertanam kuat dalam diri setiap anggota Polres Bangka Selatan tak pernah padam. Mereka menyisir setiap sudut, mengumpulkan informasi, dan tak menyerah meski dihadapkan pada kebuntuan.

“Berkat kegigihan anggota kita, akhirnya didapatilah seorang wanita yang diduga anaknya Pak Jumhartono bernama Haryati,” lanjut Kapolres Agus dengan bangga. Momen krusial terjadi saat Haryati dibawa ke Polsek. Di sana, melalui sambungan video call yang difasilitasi oleh petugas Konsulat RI dan disaksikan langsung oleh jajaran Polres, Haryati dipertemukan secara virtual dengan ayahnya. Air mata tak terbendung saat Haryati memastikan bahwa pria di layar itu adalah sosok ayah yang telah lama ia rindukan. “Ibu Hayati menyatakan bahwa benar itu adalah Bapaknya,” kenang Kapolres.

Sejak saat itu, Polres Bangka Selatan bersama Konsulat RI tak berhenti berkoordinasi. Mereka mengawal seluruh proses pemulangan Jumhartono, memastikan setiap detail berjalan lancar. Setelah proses panjang selama lebih dari satu bulan, penantian itu berakhir. Pada 21 September 2025, Jumhartono tiba dengan selamat di Pangkalpinang.

“Alhamdulillah, Pak Jumhartono-nya tiba dengan selamat sampai di Pangkalpinang. Kemudian, kita bawa langsung ke Polres Bangka Selatan didampingi petugas Konsulat RI untuk selanjutnya mempertemukan Bapak dan anaknya ini setelah 20 tahun lama berpisah,” terang AKBP Agus Arif Wijayanto.

Di markas Polres Bangka Selatan itulah, adegan paling mengharukan terjadi. Tangis haru dan bahagia pecah saat Haryati akhirnya memeluk erat ayahnya. Sebuah pelukan yang telah tertunda selama dua dekade. “Kami sangat merasa bersyukur alhamdulillah dan mengucapkan berterima kasih banyak kepada Pak Kapolres Bangka Selatan dan jajarannya serta pihak dari Konsulat RI yang berada di Malaysia,” ucap Haryati, suaranya bergetar menahan haru.

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa di balik ketegasan hukum, ada hati yang tulus dan kepedulian mendalam dari aparat kepolisian. Polres Bangka Selatan tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga memberikan harapan dan kebahagiaan yang tak ternilai bagi sebuah keluarga. Mereka adalah jembatan yang menghubungkan kembali ikatan yang sempat terputus, menunjukkan bahwa peran polisi melampaui sekadar penegakan hukum, melainkan juga penjaga kemanusiaan.

Satu tips berguna untuk menulis berita fitur adalah: Gunakan kutipan langsung (direct quotes) dari narasumber untuk menambah kedalaman emosi dan kredibilitas pada cerita. Kutipan membuat pembaca merasa lebih terhubung dengan pengalaman para tokoh.

Leave A Reply

Your email address will not be published.