Satuarahnews.com – Penyebaran Kasus Demam Berdarah di Kota Pangkalpinang jadi perhatian serius Dinas Kesehatan Setempat .
Bentuk keseriusan Dinkes dalam melakukan intervensi kasus DBD , Pihaknya mengumpulkan kepala puskesmas dan pengelola program untuk membahas skema dalam melakukan intervensi kasus tersbut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kota Pangkalpinang, Widya mengatakan dalam kurun waktu enam bulan terkahir 421 kasus DBD terjadi di Pangkalpinang.
” Enam bulan ini kasus DBD di Pangkalpinang sebanyak 421 kasus dan di prediksi akan meningkat mengingat pada akhir tahun 2024, kasus DBD tembus 664 kasus,” kata dia.
Dari 421 kasus yang terjadi , penyebaran DBD tertinggi paling banyak di wilayah Puskesmas Gerunggang Sebanyak 109 kasus dan kemudian Puskemas Melintang sebanyak 90 kasus.
” Dari kasus DBD yang terjadi tahun ini , ada dua pasien yang meninggal dunia akibat DBD dan terjadi pada bulan febuari silam,” kata dia.
Untuk menekan terjadinya lonjakan kasus DBD kedepan pihaknya bersama puskesmas akan memfokuskan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang DBD karena sebenarnya pencegahannya itu tergantung dari bagaimana kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya di tingkat rumah tinggal.
” Kita tahu bahwa Demam Berdarah ini ditularkan oleh faktor perantara nyamuk, dan kami menghimbau kepada seluruh sektor terkait serta elemen-elemen yang ada di masyarakat sebagai pemangku kebijakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam melakukan pemberatasan sarang nyamuk dengan masif”, pungkasnya.(Azzan)
