Satuarahnews, Belitung – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Edi Nasapta, menekankan pentingnya pelestarian tradisi Maras Taun, sebuah upacara adat masyarakat Belitung yang digelar sebagai ungkapan syukur atas panen raya.
Kegiatan yang dihadiri Edi Nasapta di Dusun Air Kundur, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Minggu (8/6), menunjukkan betapa kaya dan berharganya warisan budaya daerah ini.
Maras Taun, yang berasal dari kata “maras” (memendekkan/memotong) dan “taun” (tahun), merupakan tradisi tahunan yang sarat makna.
Lebih dari sekadar perayaan panen, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ikatan sosial masyarakat.
“Saya berharap agar tradisi Maras Taun ini tetap berlanjut, sampai masih ada Belitung, sampai tetap ada Maras Taun setiap tahunnya,” ujar Edi Nasapta saat dihubungi via telepon, Senin (9/6).
Edi Nasapta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif menjaga kelestarian Maras Taun.
Baginya, tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga cerminan identitas dan kebanggaan masyarakat Belitung.
“Maras Taun ini harus terus kita lestarikan sebagai keanekaragaman serta warisan budaya dan tradisi yang diturunkan secara turun temurun sejak dulu,” tegasnya.
Politisi Partai Nasdem Dapil Belitung ini menambahkan, Maras Taun menyimpan banyak hikmah dan nilai luhur yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang.
“Selain hikmah yang kita ambil dalam ritual Maras Taun ini, tentunya di sini ada silaturahmi, ada doa, ada harapan, ada kekompakkan, ada sinergi antara kita seluruh masyarakat. Dan ini harus selalu kita perjuangkan bagaimana caranya agar tradisi Maras Taun ini tetap terus berlanjut sampai ke anak cucu kita nanti,” paparnya.
Lebih lanjut, Edi Nasapta menjelaskan rangkaian acara Maras Taun, mulai dari doa bersama, pembagian pekesalan (sesaji untuk menolak bala), hingga hiburan rakyat sebagai bagian dari perayaan panen.
Dia juga berharap agar tradisi ini tetap lestari di masa mendatang.
“Dari doa dan harapan kita pada ritual Maras Taun ini ke depan tetap dilestarikan, Belitung yang kita cintai ini, tanah yang kuat ini benar-benar bisa menjadi tanah yang dapat mensejahterakan masyarakat,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Nasapta juga menyampaikan pesan kepada perwakilan PT Foresta Lestari Dwikarya yang hadir.
Dia meminta perusahaan tersebut lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya di Dusun Air Kundur, mengingat aktivitas perusahaan berdampak pada kehidupan masyarakat setempat.
“Saya selaku wakil rakyat di DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menitipkan pesan dan harapan kepada PT Foresta Lestari Dwikarya lebih lagi memperhatikan masyarakat dalam setiap kegiatan event seperti ataupun kesempatan lain. Karena di tempat ini lah kalian mendapatkan hasil, dan ke depan harus lebih memperhatikan Dusun Air Kundur ini, karena tanpa adanya Dusun ini maka kalian juga tidak ada,” tegasnya. Ia juga mendesak agar perusahaan segera menyelesaikan permasalahan plasma yang belum terurus.
“Jika ada plasma yang belum terurus maka tolong segera diurus, mumpung ada Perwakilan dari PT Foresta Lestari Dwikarya di sini. Kami juga menyampaikan pesan dari pemerintah maupun DPRD kepada PT Foresta dimana agar mendapatkan kenyamanan bekerja di sini maka bekerja lah dengan bagus dan segera lah diurus plasma yang belum selesai,” tutupnya.