TOBOALI- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangka Selatan, akan menyiapkan pendampingan psikiater bagi korban pasca peristiwa pencabulan yang menimpa santriwan di bawah umur di salah satu pondok pesantren ilegal di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.
” Dalam waktu dekat, kami akan menyiapkan psikiater untuk pemulihan hak-hak korban dan juga perlindungan hukum bagi korban pencabulan yang dilakukan ustaz sekaligus pimpinan ponpes,” kata Kasat Reskim Polres Bangka Selatan AKP Raja Taufik Ikrar Buntani, Selasa (27/05/2025).
Selain korban, sebut Kasat Reskim, pelaku pencabulan berinisial MG (40) juga akan diberikan pendampingan psikiater mengenai kondisi kejiwaan pelaku.
Pendamping psikiater bagi korban ini tujuannya untuk memberikan bantuan medis dan psikologis sebagai upaya mengatasi masalah mental dan emosional akibat trauma yang dialami oleh korban dari peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polres Basel AKP Raja Taufik Ikrar Buntani membeberkan, kasus pencabulan yang menimpa santriwan ini sudah terjadi sejak awal tahun 2024 lalu dan telah dilakukan pelaku secara berulang kali terhadap santriwan yang masih dibawah umur.
” Modus pelaku melakukan melancarkan aksi kepada korban yakni dengan bujuk rayu, meraba, mencabuli, hingga memasuki alat kelamin pelaku ke anus korban,” sebut Kasat Reskrim.
Kini pelaku sudah diamankan ke pihak kepolisian bersama barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan adanya peristiwa pencabulan di pondok pesantren ilegal tersebut, Kasat Reskrim memastikan aktivitas di ponpes itu hingga saat ini masih diliburkan.
“Berdasarkan informasi yang kami terima aktivitas di ponpes itu sudah diliburkan, hal ini berdasarkan hasil musyawarah yang telah dilaksanakan oleh wali murid dan pihak pondok pesantren,” tutupnya. (Dika)
