Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

69 Warga Bangka Belitung Terjebak Perdagangan Manusia di Myanmar, Pemda dan DPRD Desak Penyelamatan Segera

0 32

 

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Sebanyak 69 warga Kepulauan Bangka Belitung teridentifikasi menjadi korban perdagangan manusia di Myanmar. Pemerintah daerah bersama DPRD Babel mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil tindakan penyelamatan terhadap para korban, yang mayoritas merupakan korban penipuan perekrutan kerja.

“Kita harus langsung action ke pusat untuk mengetahui kondisi masyarakat kita. Mereka ini bukan sekadar angka, mereka butuh diselamatkan. Jangan hanya bicara soal mereka, tetapi pikirkan bagaimana mereka bisa dipulangkan ke Indonesia dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka di Bangka Belitung,” ujar Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya dalam rapat koordinasi, di DPRD Babel, Rabu(5/3/2025.

Menurut informasi yang diterima dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), para korban awalnya hendak menyeberang ke Kamboja untuk bekerja, namun justru berakhir di Myanmar dalam kondisi yang tidak jelas.

“Dari koordinasi kami dengan BP2MI, ada 69 orang yang saat ini terjebak. Mereka bukan ditahan dalam arti hukum, tetapi menjadi korban eksploitasi,” tambahnya.

Sebagian dari mereka telah berada di Myanmar selama 5 hingga 6 bulan, sementara yang lainnya baru beberapa bulan. Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai perlakuan yang mereka terima di sana, tetapi pihak keluarga mulai resah karena sulit berkomunikasi dengan mereka.

Pemerintah provinsi dan DPRD Babel meminta pemerintah pusat serta pihak berwenang untuk segera berkoordinasi dengan otoritas terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI, guna memastikan keselamatan para korban dan proses pemulangan mereka.

“Kita tidak bisa hanya menunggu, harus ada langkah konkret dari pemerintah pusat. Ini masalah kemanusiaan, mereka butuh pertolongan segera,” Didit.

Kasus ini kembali menyoroti jalur ilegal yang kerap digunakan untuk mengirim pekerja migran Indonesia ke luar negeri. Modus penipuan kerja ini semakin marak, dengan iming-iming pekerjaan bergaji tinggi, tetapi kenyataannya banyak korban yang malah diperdagangkan atau dieksploitasi.

Pihak berwenang di Bangka Belitung berharap agar kasus ini bisa menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja di luar negeri yang tidak melalui jalur resmi.

“Kita juga harus bekerja sama dengan pihak terkait untuk menutup celah-celah yang memungkinkan pengiriman tenaga kerja ilegal ini terus terjadi. Ke depannya, edukasi dan pengawasan harus lebih diperketat,” pungkasnya.

Saat ini, Pemprov Babel sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak berwenang untuk menentukan langkah berikutnya dalam penyelamatan 69 warga yang terjebak di Myanmar.(San)

Leave A Reply

Your email address will not be published.