Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memperingati Hari Jadi ke-22 Kabupaten Bangka Selatan di Halaman Kantor Bupati Bangka Selatan, sebagai momentum untuk mengenang terbentuknya Kabupaten Bangka Selatan pada 27 Januari 2003 silam.
Peringatan Hari jadi ke-22 Bangka Selatan itu mengusung tema”Kite Pacak Membangun Bangka Selatan” dengan dimeriahkan stand Donor Darah Sukarela oleh PMI.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita mengatakan, selama 22 tahun Bangka Selatan terbentuk berbagai capaian pembangunan telah diraih, salah satu menurunnya angka kemiskinan di daerah ini.
” Sejak lima tahun terakhir hingga 2023, Kabupaten Bangka Selatan berhasil menunjukkan kinerja yang positif terhadap penurunan angka kemiskinan hingga 3,11 persen pada 2023,” katanya.
lanjut Debby, meskipun pada tahun 2024 lalu Kabupaten Basel angka kemiskinan me mengalami kenaikan sebesar 3,74 persen, namun angka tersebut menduduki angka terendah kedua dan di bawah angka rata-rata Provinsi Bangka Belitung maupun rata-rata nasional.
Capaian berikutnya yakni Kabupaten Bangka Selatan berhasil meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Berhasil rebound dari angka 3,07 pada tahun 2022, meningkat ke angka 3,69 tahun 2023, meskipun pada tahun 2024 laju pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi ke angka 0,3.
” Namun, capaian angka ini masih menunjukkan kinerja capaian angka pertumbuhan positif dan menjadi salah satu kabupaten/kota di Bangka Belitung, bersama Kabupaten Bangka Barat, yang masih menunjukkan angka pertumbuhan positif di saat kondisi ekonomi Bangka Belitung yang sangat sulit tahun 2024 ini. Capaian angka ini lebih baik dari kinerja laju pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung,” tambahnya
Tak hanya itu, Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara terus-menerus mengalami kenaikan, Pada tahun 2023, berhasil menaikkan angka IPM ke angka 69,67 dan berlanjut ke tahun 2024, Bangka Selatan berhasil menaikkan angka Indeks Pembangunan Manusia ke angka 70,05.
” Hal ini menjadi Suatu capaian yang cukup signifikan dan sekaligus mensejajarkan status IPM Kabupaten Bangka Selatan masuk pada kategori tinggi, sejajar dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Indeks Rasio Gini menunjukkan inklusivitas pendapatan masyarakat selama 5 (lima) tahun terakhir dapat terus dipertahankan pada kisaran angka 0,241 sampai 0,245,” tambahnya.
Kemudian capaian Inflasi dalam tiga tahun terakhir juga terus terjaga pada kisaran 1,2 persen, sesuai dengan target nasional yang berada di kisaran 2–3 persen.
Kabupaten Bangka Selatan juga berhasil dalam menekan angka kemiskinan ekstrem, pada 2023, Kabupaten Bangka Selatan berhasil mencapai kinerja percepatan penurunan prevalensi kemiskinan ekstrem di angka 0,22 persen, di bawah angka rata-rata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masih di atas 0,22 persen.
” Pada 2025 ini, Bangka Selatan optimis untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem di bawah 0,2 persen,” lanjutnya.
Kinerja penurunan prevalensi stunting juga terus menunjukkan kinerja yang signifikan. Pada 2023, kinerja percepatan penurunan prevalensi Kabupaten Bangka Selatan menjadi terbaik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 2,4 persen.
Disamping itu, Kabupaten Bangka Selatan juga optimis target penurunan angka stunting diangka 18 persen tahun 2024 yang saat ini sedang dilakukan penilaian oleh pemerintah pusat. Diharapkan pada tahun 2025 target penurunan prevalensi stunting diharapkan pada angka 14 persen.
” Sesuai dengan tema Basel Bekecak, Behame Kite Pacak, mari kita bergandengan tangan, kompak membangun Bangka Selatan agar dapat sejajar dengan kabupaten lainnya yang telah lebih dulu maju dan berkembang,” harapnya. (Dika)