TOBOALI- Seorang warga Toboali Kabupaten Bangka Selatan, memanfaatkan pekarangan lahan kosong yang ada di sekitar rumah dengan menanam ratusan batang pohon cabai rawit dan cabai besar.
Salah satu warga pembudidaya cabai Pahri (42) mengatakan, ratusan tanaman cabai yang dibudidayakan ini sudah ia tekuni selama 3-4 bulan, guna membantu memenuhi kebutuhan konsumsi dapur sehari-hari dan membantu kebutuhan keluarga.
” Saya mulai tertarik menanam cabai ini karena harga cabai di pasar kadang mahal, maka dari itu saya mencoba menanam cabai di pekarangan rumah agar mengurangi biaya membeli cabai,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa, tanaman cabai biasanya sekali panen dua kali dalam seminggu. Rata-rata hasil panennya ini bisa mencapai puluhan kilogram per bulan.
” Untuk hasil panennya ini kami jual ke tetangga sekitar. Harga yang kami jual juga lebih murah dari harga pasar kalau harga pasar Rp 80.000 per kilogram, kami Rp 70.000 perkilogram,” tambahnya.
Kata dia, usaha ini tak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga menjadi inspirasi bagi warga lain untuk memanfaatkan lahan terbatas di lingkungan mereka.
Ia menargetkan Budidaya ini akan terus dikembangkan harapannya dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga, sehingga tidak perlu membeli lagi, bahkan jika produksinya banyak bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga.
” Bagi masyarakat lainnya yang terkendala lahan untuk menanam cabai, saya sarankan tidak perlu lahan yang luas, karena cabai bisa ditanam di pot atau wadah lain seperti polybag, plastik, kaleng bekas, drum, atau ember,” tuturnya. (Dika)