Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Pemkab Basel Gelar FGD, Bahas Percepatan Pembangunan Sektor Perkebunan

0 13

SATUARAHNEWS- Pemerintah daerah Kabupaten Bangka Selatan menggelar Forum Konsultasi Publik dan Focus Group Diskusi Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2024-2029.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari  yang dimulai pada 3-4 Oktober 2024 itu, bertempat di Hotel Grand Safran Pangkalpinang dengan dibuka langsung oleh Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Sugito menekankan pentingnya kondusifitas dan sinergi antara pihak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat setempat.

” Yang mana hal ini akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat secara ekonomi, membangun hubungan sosial yang berkualitas dan tentunya tetap menjaga prinsip keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Sementara itu, penjabat sementara Bupati Bangka Selatan Elfin Elyas mengatakan, bahwa rencana ini harus dijadikan pedoman atau acuan bagi seluruh stakeholders pembangunan di sektor perkebunan kelapa sawit baik pemerintah, pengusaha yang bergerak di bidang kelapa sawit serta masyarakat petani.

” Rencana aksi kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2024-2029 ini tidak hanya menindaklanjuti amanat Instruksi Presiden nomor 6 tahun 2019 tentang rencana aksi Nasional pembangunan sawit berkelanjutan,” sebutnya

Untuk mewujudkan itu, kata Elfin Elyas
perlu komitmen dan motivasi bersama terhadap transparansi dan tanggung jawab, pembangunan kelapa sawit berkelanjutan dapat menjadi contoh nyata bagaimana industri dapat beradaptasi dan berkontribusi pada kesejahteraan planet kita khususnya di Kabupaten Bangka Selatan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita dapat memastikan bahwa masa depan kelapa sawit adalah berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua.

Ia juga menekankan bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan energi dan bahan pangan dunia tanpa merusak lingkungan.

” Di tengah meningkatnya permintaan terhadap minyak kelapa sawit, pendekatan berkelanjutan menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan sosial. Praktik ini mencakup pemilihan lahan yang tepat, pengelolaan hutan yang bijaksana, dan penerapan metode pertanian yang meminimalkan dampak ekologis,” tuturnya. (Dika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.