TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung memberikan pendampingan terhadap pelaku maupun korban yang menjerat anak-anak di bawah umur dalam kasus kekerasan ataupun penganiayaan yang harus berurusan dengan pihak kepolisian dan hukum.
” Tugas kita memberikan pendampingan berupa psiko-sosial kepada anak-anak dibawah umur mulai dari BAF kepolisian, pendampingan sikologi, hingga proses penuntutan selesai,” kata Kadis Dinsos PPPA Basel, Sumindar, rabu (18/9/2024).
Sumindar mengatakan pendampingan bagi anak-anak di bawah umur ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa anak-anak yang berstatus korban dan pelaku mendapatkan dukungan yang diperlukan selama proses hukum.
Selain itu, Sumindar turut menyayangkan kasus anak di bawah umur di Bangka Selatan dalam waktu setahun terakhir kian meningkat. Hal tersebut menjadi permasalahan serius yang perlu ditangani segera agar tidak terjadi kembali di negeri beribu pesona ini.
” Biasanya kasus yang menimpa anak di bawah umur hanya 5 atau 6 orang saja, sekarang mencapai 30 anak yang berstatus korban dan pelaku diberikan pendampingan dari pendamping Dinsos PPPA,” lanjutnya.
Menurut dia minimnya pengawasan dari orangtua menjadi penyebab anak di bawah umur tersandung kasus pelecehan seksual dan penganiayaan. Ia berharap para orangtua lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
” Mengantisipasi hal ini orangtua harus lebih meningkatkan pengawasan baik itu pergaulan maupun lingkungan anak, jangan sampai orangtua abai terhadap aktivitas anak-anaknya di luar rumah,” pintanya.
Kata Sumindar, Dinas Sosial PPPA, bersama satgas, awak media, kepolisian, Satpol Pp, Kesbangpol, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah mencoba membangun kesepakatan dalam menciptakan sebuah inovasi atau treatment terhadap pergaulan anak yang sudah diluar kapasitas.
” Kita sering kali menjumpai anak-anak di bawah umur berada di tempat-tempat keramaian atau berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Hal ini membuat kita khawatir akan menimbulkan sesuatu buruk yang terjadi di daerah kita saat ini,” tuturnya. (Dika)