TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung, mendata jumlah kasus demam berdarah dangue (DBD) yang terjadi di wilayah itu dari Januari hingga September sudah mencapai 188 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Slamet Wahidin mengatakan. Dari total 188 kasus, 6 orang anak-anak dinyatakan meninggal dunia disebabkan nyamuk Aedes aegypti.
” Anak-anak yang meninggal dunia ini ada di wilayah kecamatan Toboali 3 orang dan kecamatan Tukak Sadai 3 orang,” kata, Senin (16/9/2024).
Slamet menyebutkan bahwa penyebaran kasus DBD paling tinggi itu terjadi di bulan Mei sebanyak 71 kasus, dan mengalami penurunan pada bulan Juni-Agustus sekitar 78 kasus.
” Kasus DBD tahun ini mengalami kenaikan dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Rata-rata seluruh daerah di Indonesia juga mengalami kenaikan kasus DBD,” lanjutnya.
Kendati begitu ia bersyukur kasus DBD di Basel Menurun, hal ini tidak lepas dari peran serta masyarakat, dan seluruh stakeholder yang telah melakukan aksi gotong royong membasmi jentik nyamuk di locus DBD.
” Kita pada Mei kemarin gencar melakukan gotong royong langsung di setiap kelurahan memberantas sarang nyamuk sekaligus memberikan bubuk abate. Dan dari aksi itu lah timbul kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan rumah,” tuturnya. (Dika)