TOBOALI- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Bangka Selatan mendata, sebanyak 33.195 masyarakat yang tidak mampu masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada tahun 2024 ini.
” Jumlah DTKS itu tersebar di Kabupaten Bangka Selatan yang terdiri dari data Program Keluarga Harapan (PKH) 2.226 orang dan penerima sembako sekitar 5.498 orang,” kata Sumindar, Kepala Dinsos PPPA Bangka Selatan.
Sumindar menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sudah sangat terbuka terkait updating data DTKS ini terutama untuk membantu atau mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terkait bantuan sosial.
” Kementerian Sosial telah meluncurkan platform digital atau aplikasi cek bansos
untuk memastikan bahwa bansos yang disalurkan tepat sasaran dan memberikan kemudahan bagi penerima maupun calon penerima dalam memeriksa status,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sumindar mengimbau bagi masyarakat yang selayaknya masuk di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial namun tidak terdaftar di DTKS agar bisa mengakses secara mandiri melalui aplikasi cek bansos.
” Kita membantu masyarakat yang layak masuk DTKS namun tidak masuk di dalam aplikasi, masyarakat bisa langsung datang di setiap desa atau kelurahan untuk memasukan data lengkapnya per tanggal 14 hingga 24, karena di tanggal 25 data warga tersebut sudah harus terkirim,” lanjutnya.
Selain itu, bagi masyarakat yang tidak mengerti bagaimana cara mendaftar melalui aplikasi cek bansos di gadget. Warga bisa meminta bantuan ke admin kelurahan atau desa untuk memasukan data diri.
Sumindar juga menyarankan masyarakat terutama mereka yang kurang mampu supaya aktif mengajukan atau memasukkan data diri ke DTKS melalui aplikasi yang telah disediakan pemerintah.
” Perlu disadari juga bantuan PKH, penerima sembako, PBI jumlahnya sangat lah terbatas. Dengan kita sudah masuk di dalam aplikasi tersebut, maka besar peluang kita mendapatkan bantuan itu,” tuturnya. (Dika)
