TOBOALI- Maraknya peningkatan jumlah kasus demam berdarah dangue (DBD) membuat Bupati Bangka Selatan harus turun langsung mengecek lingkungan sekitar rumah warga di Kampung Nelayan Kecamatan Toboali, senin (5/2/2024) pagi.
Pengecekan ke rumah warga yang terkena demam berdarah itu menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait penyakit demam berdarah.
Dari hasil pengecekan tersebut, Bupati Riza melihat ada banyak sekali jentik-jentik nyamuk aedes aegypti yang bersarang di dalam drum dan ember.
” Saya bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas Toboali menabur bubuk abate di dalam drum air. Dengan harapan jentik, dan telur nyamuk demam berdarah bersarang di tempat itu bisa segera mati,” kata Riza.
Selain menabur bubuk abate, pihaknya juga melakukan fogging dengan jarak 100 meter di sekeliling tempat tinggal penderita demam berdarah.
Ia menyebutkan, musim penghujan yang terjadi sekarang ini mengakibatkan jumlah kasus DBD di Basel meningkat cukup signifikan. Dari Januari hingga Februari tercatat sudah ada 44 kasus demam berdarah.
” Penanganan DBD dengan cara fogging saya rasa kurang begitu efektif, sesungguhnya kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan dalam memberantas penyebaran nyamuk demam berdarah,” ucap Riza.
Bupati menyarankan masyarakat langkah awal pencegahan penyakit demam berdarah dengan cara menerapkan 3M Plus yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mengubur berbagai barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.
Selanjutnya warga tinggal menggunakan kelambu, losen anti nyamuk saat sedang tidur atau ketika hendak melakukan aktivitas. Untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk aedes aegypti.
” Kesadaran kita semua sangat dibutuhkan disini guna menekan kasus DBD di Basel agar tidak terus bertambah. Saya minta Camat, Lurah beserta perangkatnya agar gencar melakukan sosialisasi kepada warganya untuk menerapkan 3M plus di wilayah kita masing-masing,” tuturnya (Dika)
