Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Nelayan Gelar Aksi Tolak Tambang di Kantor Bupati

0 105

Toboali, –  Ratusan massa aksi mendatangi Kantor Bupati Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (21/12/2023) siang. Mereka merupakan gabungan dari beberapa kelompok nelayan yang ada di kawasan pesisir Bangka Selatan. Nelayan mengepung kantor tersebut sebagaimana tindak lanjut atas aksi penolakan aktivitas pertambangan timah di wilayah perairan yang ada di sana.
Dalam aksi unjuk rasa itu beberapa spanduk orasi bahkan turut dibawa oleh warga. Spanduk tersebut bertuliskan ‘Laut adalah tempat untuk mengais rezeki, bukan tempat untuk Korupsi’. Di mana tulisan itu diduga untuk menyinggung adanya kasus tindak pidana korupsi yang pertimahan di Bangka Belitung yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi unjuk rasa, Abdullah mengatakan, aksi yang dilakukan hari ini merupakan tindak lanjut dari aksi yang dilakukan kalangan nelayan sejak Mei 2023 lalu. Di mana kelompok gabungan nelayan tetap kompak untuk menolak adanya aktivitas pertambangan timah di wilayah perairan. Khususnya dari perairan Tanjung Ketapang, Batu Perahu,, Dusun Mempunai, Merbau hingga Gusung.
“Aksi tadi merupakan pernyataan sikap atas pertambangan timah dari Tanjung Ketapang sampai Gusung. Ini masih lanjutan aksi kita dari bulan Mei 2023 lalu, tuntutan kita tetap menolak masalah pertambangan timah di laut,” kata dia kepada Bangkapos.com.
Abdullah bilang, unjuk rasa itu dilakukan tak terlepas dari beredarnya informasi akan adanya kegiatan pertambangan timah khususnya Pontin Isap Produksi (PIP) di perairan Merbau dan sekitarnya yang semakin mencuat ke publik. Berkembangnya isu tersebut membuat nelayan resah akan nasib mereka ke depannya dalam mengais rezeki di laut. Dikhawatirkan adanya aktivitas pertambangan timah akan mengganggu tangkapan ikan para nelayan yang kerap mencari ikan di perairan itu.
Kondisi tersebut turut diperparah oleh surat permohonan audiensi yang dilayangkan oleh gabungan nelayan ke sejumlah pihak. Surat itu telah dikirimkan sejak tanggal 23 Agustus 2023 silam ke sejumlah pihak terkait. Sayangnya sampai hari ini surat permohonan audiensi itu tidak digubris oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pertambangan itu.
“Kita juga telah mengajukan permohonan audiensi ter tanggal 23 Agustus 2023 dan sejumlah pihak terkait namun tidak ada balasan sampai hari ini. Belum lagi munculnya isu akan adanya kegiatan pertambangan di perairan laut Merbau,” papar Abdullah.
Di sisi lain sambung dia, terdapat dua tuntutan yang dibawa massa aksi dalam unjuk rasa di Kantor Bupati Bangka Selatan. Pertama, yakni pernyataan sikap gabungan nelayan yang tetap menolak adanya aktivitas pertambangan timah di perairan Tanjung Ketapang, Merbau hingga Gusung. Kedua, mempertanyakan konsistensi atas komitmen Bupati Bangka Selatan yang menyatakan sikap menolak segala bentuk aktivitas pertambangan timah.
Seperti yang diketahui Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan bersikeras tetap menolak aktivitas pertambangan timah laut di perairan Batu Perahu hingga Gusung. Baik pertambangan itu dilakukan secara legal maupun ilegal. Hal itu disampaikan Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid di depan ratusan massa aksi pada Selasa (30/5/2023) silam. Tak ayal pernyataan itu disambut riuh oleh massa aksi.
“Kami juga mempertanyakan masih tidak Bupati Bangka Selatan berkomitmen atas pernyataannya pada bulan Juni 2023 lalu. Untuk sementara fokusnya baru dua itu,” ucapnya.
Kendati demikian kata Abdullah, sejauh ini memang belum ada aktivitas pertambangan timah di perairan Tanjung Ketapang, Merbau hingga Gusung. Pihaknya masih akan menggelar aksi damai hingga Jumat (22/12/2023) besok. Nelayan juga mengancam akan menggelar aksi lebih besar, untuk menyuarakan aspirasi mereka ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam waktu dekat.
“Saat ini memang belum ada aktivitas pertambangan timah di kawasan perairan itu. Kami juga berencana menggelar aksi ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam waktu dekat,” pungkas Abdullah.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Hefi Nuranda yang menemui massa aksi memastikan akan membawa aspirasi mereka kepada Bupati. Bupati Bangka Selatan memastikan siap bertemu langsung dengan masyarakat dalam waktu dekat.
“Aspirasi masyarakat akan kita sampaikan ke atasan kita. Pak Bupati dipastikan siap bertemu dengan masyarakat,” kata Hefi. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.