Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel Edukasi Peternak di Basel Upaya Antisipasi Masuknya Kasus PMK.
SatuArahNews, TOBOALI- Untuk mengantisipasi masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Bangka Selatan dibutuhkan penangulangan dan pencegahan yang cukup serius oleh semua pihak.
Meskipun saat ini wilayah Basel zero dari kasus PMK, para peternak dan pelaku usaha dibidang pertenakan perlu meningkatkan kewaspadaan sedini mungkin terhadap penyakit mulut dan kuku.
” Kami dari Satker Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, melalui komunikasi informasi edukasi (KIE) mengundang para peternak sebagai upaya antisipasi penangulangan dan pencegahan masuknya penyakit PMK di Basel,” kata Subkoordinator kesehatan hewan Babel, Correy wahyu adi.
Menurut Correy, komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada peternak merupakan langkah yang cukup efektif bagi peternak untuk mengetahui ciri-ciri penyakit mulut dan kuku, kemudian langkah kedepan jika kasus PMK kembali muncul di daerah tersebut.
Karenanya ia menekankan para peternak tidak mengangap enteng penyakit tersebut. Sebab penularannya begitu mudah dan cepat menyerang hewan berkuku belah dua lainnya.
” Kasus PMK di Babel pada akhir tahun 2022 kemarin sudah tidak ada lagi. Pada kurban 2023, kasus PMK muncul kembali di beberapa kabupaten termaksuk di Bangka, Bangka Tengah dan Pangkal Pinang. Harapan kami kasus PMK ini tidak muncul kembali, dengan dibantu kesadaran dari peternak untuk memberikan vaksin PMK kepada hewan ternaknya,” sebut Correy.
Selain itu, Ia menyarankan agar vaksinasi PMK dilakukan secara keseluruhan sehingga terbentuknya kekebalan kelompok. Kemudian untuk bibit sapi yang masuk ke Bangka Belitung sebaiknya diberikan vaksin PMK minimal dua kali.
” Selanjutnya kawan-kawan juga ada drooping dinsifegtan, jadi penyemprotan di setiap kandang pun sudah bisa dilakukan. Tanpa harus menunggu ada kasus dulu. Penyemprotan secara rutin seminggu sekali sudah bisa dilakukan. Hal ini bertujuan agar PMK tidak masuk. lagi di Wilayah Babel termkasuk kabupaten Basel,” harapnya (Dika)
