Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Bangka Selatan Zero Dari Kasus Antraks

0 198

 

SatuArahNews, TOBOALI- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan memastikan, bahwa saat ini wilayahnya zero dari kasus Antraks, Jumat (21/07/2023) pagi.

Meskipun zero dari kasus antraks,
pihaknya meminta para peternak agar selalu menjaga sanitasi kandang serta meningkatkan kewaspadaan apabila mendatangkan sapi dari luar daerah.

” Sementara ini Provinsi Kep Babel tidak ditemukan penyakit antraks. Namun peternak tetap harus waspada dan bersama-sama menjaga supaya kasus ini tidak terjadi di Bangka Belitung termaksuk di wilayah Kabupaten Bangka Selatan,” Kata Kabid Peternakan Basel, Nurudin.

Nurudin menjelaskan, antraks merupakan infeksi bakteri akut yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang atau Bacillus anthracis yang dapat bertahan hidup (tidak aktif/dormant). Dalam bentuk spora ditanah dalam jangka waktu yang lama bisa mencapai lebih dari 40 tahun.

Spora yang masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia dapat menjadi aktif dan menyebar berkembang biak serta menghasilkan racun sehingga menimbulkan kesakitan bahkan kematian.

Nurudin menegaskan, antraks ini penyakit zonasis dapat menyebar ke manusia yang berinteraksi pada hewan terkena antraks, lebih berbahayanya lagi jika manusia sudah mengkomsumsi daging tersebut.

” Cara penularannya bisa saja dengan kontak kulit, dan mengkonsumsi daging,
Peternak harus benar-benar bisa menjaga hewan ternaknya, dan berhati-hati dalam mengkonsumsi daging, pastikan daging yang kita makan aman, sehat dan halal,” lanjutnya.

penyakit antraks biasanya menjangkiti hewan ternak seperti domba, sapi, kuda, kerbau, babi, burung unta saat menghirup atau menelan spora anthrax yang mengkontaminasi tanah, rumput
atau air

Adapun ciri-ciri umum atau gejala awal hewan ternak yang mengidap penyakit antraks diantaranya, hewan ternak mendadak mati karena perdarahan otak, hewan berputar-putar, gigi gemeretak dan mati, kemudian demam, gelisah, depresi, sesak nafas, detak jantung dan cepat tetapi lemah.

” Jika ditemukan tanda-tanda umum seperti itu, saya minta peternak segera melaporkan ke petugas kesehatan dan hewan kami yang ada di setiap kecamatan, agar dilakukan pengecekan supaya cepat pulih, ketidaknormalan kesehatan hewan bisa saja terjadi disebabkan karena penyakit lain,” kata dia.

Oleh sebab itu, guna mencegah masuknya penyakit antraks di Basel, pihaknya dalam waktu dekat akan membuat surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit tersebut yang akan diteruskan ke para peternak, gapoktan maupun kelompok tani.

” Saya mengimbau para peternak untuk memberikan vaksinasi antraks, penyemprotan dinsifektan, dan kami juga akan mengawasi lalu lintas hewan, harapannya penyakit antraks tidak terjadi di Basel,” harapnya (Dika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.