Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Ternyata Ini Kronologi Tenggelamnya KLM Berkah Pandawa Setia di Selat Bangka

0 171

SatuArahNews, TOBOALI- Delapan orang ABK kecelakaan laut Kapal Layar Motor (KLM) Berkah Pandawa Setia akhirnya berhasil diselamatkan oleh nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang.

Salah satunya kapten kapal KLM Berkah Pandawa Setia Arianton (43) berhasil selamat pada insiden naas yang menimpa dirimya dan kru kapal tersebut.

Dirinya menceritakan, pada saat kejadian mereka bertolak dari Selat Panjang menuju Sunda Kelapa Jakarta Utara pada jumat, (14/07/2023) pagi.

Jarak yang akan ditempuh sekitar 146 mil, posisi kapal pada saat itu kurang dari 95 mil, Kepala kamar mesin (KKM) melaporkan air laut sudah masuk dan tambah naik di dalam kapal.

” Waktu itu saya berniat mau putar balik ke pulau Masfari, tak lama KKM ini bilang lagi ke saya kalau lantai-lantai kapal sudah jebol dihantam gelombang,” katanya.

Walaupun kapal sudah kemasukan banyak air, dirinya memberanikan diri menjalankan kapal untuk lego jangkar di pulau terdekat. Saat itu mesin kapal masih hidup tetapi tidak bisa berputar lagi dan tiga pompa air pun masih menyala, dikarenakan body kapal mengalami kebocoran tiga pompa tidak mampu membuar air, sehingga mengakibatkan kapal tenggelam.

” Sekitar pukul 22:00 malam kapal sudah tenggelam, kami berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan rakit dan peralatan seadanya,” kata Kapten KLM Berkah Pandawa Setia.

Sebelumnya, dirinya sudah berusaha meminta pertolongan kepada kapal-kapal yang melintas di lokasi ia dan krunnya tenggelam, dengan memberikan tanda isyarat kedipan lampu senter tetapi tidak ada satu pun yang berhenti.

” Malam itu memang ombaknya sangat besar dan kami mencoba melakukan kontak lampu terus ke kapal yang melintas, Tapi tidak ada yang berhenti karena daerah yang kami tenggelam ini daerah rawan dari perompak, jadi orang takut berhenti,” jelasnya.

Tak sampai disitu, dirinya bersama kru lainnya kembali meminta pertolongan dengan cara mengikat rakit di pelampung jaring nelayan, dikarenakan ombak yang cukup besar mengakibatkan tali rakit yang melekat di jaring pelampung putus.

” Pada pagi hari, kami mencoba mengikat rakit di pelampung jaring, harapannya nelayan pasti datang menolong. Namun usaha kami sia-sia tali rakit di jaring pelampung nelayan putus dihantam ombak setinggi 3 meter,” lanjut dia.

Tepatnya selasa,(18/07) pukul 10:00 pagi,
dirinya dan kru kapal berhasil diselamatkan oleh nelayan Tanjung Ketapang kemudian dibawa langsung ke daratan menggunakan kapal milik nelayan. (Dika)

Leave A Reply

Your email address will not be published.