SatuArahNews, Toboali- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan mencatat, hasil produksi padi di wilayah itu pada September 2022 mencapai 11.599,7 ton, Senin (6/11/2022)
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Bangka Selatan Gatot Wibowo menyampaikan. Bedasarkan jumlah data itu, produksi padi di Bangka Selatan tahun ini mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun 2021 kemarin.
” Pada per September ini produksi padi kita di Bangka Selatan sekitar 11.599,7 ton dengan produktivitas padi sebesar 4,76 ton, sedangkan di tahun 2021 lalu produksi padi 24.478,5 ton dengan produktivas sekitar 4,59 ton/Ha. Namun di tahun ini produktivitas padi meningkat, hanya saja hasil produksinya yang menurun,” ujarnya.
Gatot mengatakan, meskipun saat ini produksi padi mengalami penurunan.Ia sangat optimis bahwa hasil produksi padi di tahun ini akan meningkat, karena banyak padinya belum di panen.
” Seperti di sentral persawahan Desa Rias sendiri, luas tanam tahun ini sekitar 1.500 Ha yang belum terpanen semuanya. Saya yakin pada September angka produk padi sekitar 11.000 ton itu akan meningkat cukup signifikan di akhir Desember 2022 ini,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya hasil produksi padi. Salah satunya lokasi sawah yang tergenang air sepanjang waktu,kemudian ganguan hama tikus dan burung sehingga mengakibatkan berkurangnya hasil produksi.
“Terendamnya sentral persawahan di Basel karena adanya aktifitas selain pertanian menyebabkan intrusi air laut yang masuk ke sawah. Kami sudah mengambil langkah cepat berkoodinasi dengan Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR, balai wilayah sungai dan Dinas Provinsi Babel turun ke lapangan dan menurunkan satu alat berat membersihkan saluran bumbung yang macet.
Selain itu, untuk membasmi hama burung dan tikus kami telah berkoordinasi dengan BPTB terkait sosialisasi kepada petani bagaimana cara menangani hama yang baik dan benar, dan alhamdulillah antusian masyarakat sangat luarbiasa,” katanya. ( Dika)
