SatuArahNews, Toboali- Aktifitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen masih berlangsung di sejumlah sekolah di Kabupaten Bangka Selatan, meski saat ini terdapat rasa kekhawatiran terkait hepatitis akut yang menyerang anak-anak.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi mengatakan, selama pembelajaran tatap muka berjalan, pihak sekolah diminta agar selalu meningkatkan kewaspadaan terkait kemunculan gejala hepatis akut, pada anak peserta didik mereka.
“Surat edaran dari Dinas Kesehatan sudah kami sampaikan ke sekolah, agar selalu waspada timbulnya gejala penyakit hepatitis pada murid seperti diare, demam, dan mual,” kata Elfan.
Dia juga mengimbau, untuk para siswa agar selalu mematuhi protokol kesehatan selama proses belajar di sekolah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan penularan virus pandemi Covid-19 dan munculnya penyakit hepatitis akut tersebut.
” Protokol kesehatan di sekolah tetap dilaksanakan, mulai dari mencuci tangan pakai sabun, kemudian menggunakan masker, dan menjaga jarak,” ucapnya
Elfan mengatakan, jika ada murid yang terkena gejala hepatitis akut, maka pihak sekolah diharapkan segera melaporkan ke Dinas Pendidikan. Sehingga dapat meminalisir penularan dari penyakit hepatitis akut tersebut.
” Kalau PTM masih dilanjutkan atau tidak kami belum mendapatkan surat edaran itu, kami pikir ini bentuk kewaspadaan bagi kita. Kalau hal tersebut memang terjadi, maka kami akan konsultasi dengan Dinas Kesehatan terkait tindakan apa yang akan kami lakukan ke sekolah sekolah tersebut,” ujarnya
Sementara ini, kasus penyakit hepatitis belum ditemukan di Negeri Beribu Pesona. Kendati demikian dia berharap para orang tua bisa mengajarkan anak akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat serta selalu mematuhi protokol kesehatan.
” Cara penularan virus ini lewat pernapasan dan pencernaan, karena itu diharapkan para orang tua bisa mengingatkan anak agar tetap makai masker baik itu di tempat kerumunan, serta mencuci tangan dan memastikan makanan sudah dalam keadaan matang dan bersih. Kemudian tidak bertukar tempat makan dan minum,” tuturnya. (Dika)
