Gubernur Erzaldi Harap Nantinya, Masyarakat Babel Bisa Berobat Jantung di RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno
JAKARTA – Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang mengidap penyakit jantung nantinya tak perlu jauh-jauh berobat ke rumah sakit besar di Jakarta bahkan keluar negeri. Sebab, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel dalam waktu dekat akan memiliki fasilitas pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung.
Hal tersebut merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/7182/2020 yang menyebutkan bahwa RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel sebagai Rumah Sakit Rujukan Kardiovaskuler melalui program pengampuan jejaring rujukan dan rujukan nasional kardiovaskular.
Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman menyambangi langsung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), Kamis (30/9/2021) siang guna memastikan hal tersebut segera terealisasi. Pertemuan gubernur dengan jajaran Direksi RSJPDHK itu akhirnya membuahkan hasil.
“Dari hasil kunjungan ke RS Jantung Harapan Kita, tercapai kesepakatan bahwa direncanakan pada tanggal 28 Oktober 2021 kelak, akan dilakukan penandatanganan kerja sama antara RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel dengan RS Jantung Harapan Kita,” ungkapnya seusai melakukan pertemuan, Kamis (30/9/2021) siang.
Gubernur menyatakan siap memberikan dukungan penuh terhadap kerja sama tersebut. Karena melalui kerja sama pengampuan ini, RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel akan dibina sehingga mampu melakukan penanganan bedah jantung dan pembuluh darah secara mandiri berbasis keselamatan pasien melalui pendidikan perawat dan dokter-dokter spesialis jantung. RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel juga dituntut untuk memenuhi berbagai fasilitas pendukung serta Ruang ICU atau Intensive Care Unit.
Menurutnya, Pemprov. Babel secara bertahap, akan memenuhi Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kesehatan untuk dididik oleh RSJPDHK sebagai pengampu. Termasuk sarana dan prasarana (Sarpras) dalam pelayanan penyakit jantung.
“Ini semua agar ke depan masyarakat Babel bisa berobat penyakit jantung cukup ke RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel, sehingga tak perlu keluar kota bahkan keluar negeri,” ungkapnya.
Selain itu dikatakannya bahwa pihak RSJPDHK juga akan membantu peralatan kedokteran bedah jantung dan akan dibantu pendampingan saat awal pengoperasian penanganan bedah jantung. Dengan adanya fasilitas penanganan jantung tersebut, RS diharapkan mampu melakukan penanganan medis secara mandiri.
Berbagai peningkatan fasilitas RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel memang tidak terlepas dari dukungan penuh Gubernur Erzaldi Rosman dalam meningkatkan layanan kesehatan di Babel.
Menurut gubernur, Pemprov. Babel akan terus berkomitmen dan berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tidak hanya pelayanan jantung, tetapi semua bidang layanan lainnya demi memberikan pelayanan maksimal, salah satu caranya dengan pendirian sekolah kedokteran di Babel.
“Kami berkomitmen untuk mempercepat proses tersebut, dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan dokter dan perawat di Babel,” ungkapnya.
Sementara itu, Iwan Dakota selaku Direktur Utama RSJPDHK yang menyambut langsung kunjungan orang nomor satu di Babel itu mengatakan bahwa, RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Babel merupakan salah satu dari 54 rumah sakit yang berada pada jejaring rujukan kardiovaskuler terhadap pelayanan kardiovaskuler secara nasional.
Ia menjelaskan bahwa sebelum pertemuan ini, pihaknya sudah mendapat mandat dari Kementerian Kesehatan RI bahwa pada tahun 2023, ditargetkan rumah sakit jejaring RSJPDHK wajib memiliki penanganan bedah jantung.
“Sehingga ini menjadi kewajiban kami untuk bersama-sama untuk merealisasikan hal tersebut,” ujarnya.
Oleh karenanya, Iwan berharap adanya kolaborasi dari pihaknya dan pihak pemda. Dalam hal ini Pemprov. Babel mulai untuk mempersiapkan tenaga kesehatan yang nantinya akan di sekolahkan oleh Pemerintah Pusat, selain ini sudah mulai untuk membangun ruang tempat ICU khusus untuk bedah jantung beserta fasilitas pendukungnya.
“Nantinya selain beasiswa untuk tenaga kesehatan, peralatan penanganan jantung senilai 32 miliar akan dibantu Kementerian Kesehatan RI,” jelasnya.