Lugas dan Berimbang

- Advertisement -

Dewan Golkar Ini Soroti Perbedaan Insentif Nakes di Bangka Selatan

0 819

 

 

TOBOALI – Tenaga kesehatan (nakes) merupakan garda terdepan dalam merawat kesehatan masyarakat. Apalagi ditengah pandemi saat ini, tugas berat nakes dalam pelayanan kesehatan sekaligus memerangi Covid-19.

Namun demikian, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Umar Dani menyoroti soal tunjangan atau insentif nakes di daerah, khususnya di Kabupaten Bangka Selatan. Terlebih ia mendapat laporan adanya kesenjangan atau perbedaan tunjangan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di tingkat kecamatan dan di tingkat kabupaten.

“Kita dapat laporan, kalau ada perbedaan tunjangan antara nakes di rumah sakit di daerah dengan puskesmas di kecamatan,” ungkapnya kepada wartawan siang tadi, Rabu (8/9/2021).
Diketahui, insentif nakes ini sudah cair dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan merealisasikan pembayaran sebesar Rp7.429.025.418.357 atau 81,8 persen dari pagu anggaran Rp9.078.197.626.000. Pembayaran itu pun merupakan salah satu realisasi insentif nakes pusat dan santunan kematian.

Plt. Kepala Badan PPSDM Kesehatan RI, Dokter Kirana Pritasari melalui kanal YouTube Kemenkes, di Jakarta, Kamis (2/9/2021) lalu menyebutkan, nilai tersebut merupakan akumulasi dari tunggakan insentif tahun 2020, dan insentif tahun 2021 mulai Januari hingga Juli. Selain itu, ada santunan kematian terhitung Januari hingga Juli.

Namun, khusus nakes di daerah, pembayaran insentif itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Untuk itu, Politisi Golkar ini meminta pihak Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) tidak main-main dalam pencairan insentif nakes. Karena bagi Umar Dani, nakes sudah banyak berkorban dan rela mengabdikan diri untuk kesehatan masyarakat di tengah pandemi sekarang ini.

“Kita prihatin, jika memang benar adanya pembayaran insentif nakes ini dibedakan, baik di tingkat kabupaten rumah sakit dan tingkat kecamatan Puskesmas. Saya rasa mereka memiliki tugas yang sama dan berjuang memerangi Covid-19 ini bukan main-main yang dipertaruhkan, nyawa mereka sendiri, bahkan rela meninggalkan keluarga,” kata Umar dengan nada kesal.

Karenanya, ia berharap Pemkab Bangka Selatan menitikberatkan perhatian kepada nakes di daerah di masa pendemi Covid-19 baik dari segi alat penunjang kerja, hingga pada kesejahteraannya. Dan jangan dibeda-bedakan. (Rilis)

Leave A Reply

Your email address will not be published.