PANGKALPINANG —Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang bersama Forkompimda Kota Pangkalpinang melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) guna mengecek ketersediaan masker dan hand sanitizer yang mulai langka. Kamis, (5/3/2020)
Para rombongan mendatangi Puskesmas Taman Sari, RSUD Depati Hamzah dan beberapa apotek yang ada di Pangkalpinang.
Salah satu pegawai apotek Kimia Farma mengatakan, ketersediaan stok masker mengalami kekosongan hampir dari dua bulan yang lalu.
“Masker belum ada masih kosong dari dua bulan lalu sudah kosong. Masker jenis N95 biasanya kita jual 50 ribu perpak juga kosong, kosong memang dari distributor,” katanya.
Sementara itu, saat rombongan mendatangai Apotek Sarma, sudah terpampang tulisan masker dan hand sanitizer kosong.
Menanggapi banyaknya kekosongan tersebut, Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil menyampaikan, stok masker mengalami kekosongan sejak dua bulan yang lalu.
” Semua stok itu kosong. Saya pastikan hampir semua apotek itu kosong semua. Kalaupun ada juga, tadi itu katanya sekitar 300 sampai 350 ribu untuk 1 box. Ya, mereka ga mau ambil, itu adanya di Jakarta,”ujarnya.
Menurut Molen sapaan akrabnya, berdasarkan informasi persediaan masker saat ini hanya tersedia di Ramayana dan Ace Hardware.
“Cuma ada di beberapa titik yang jual, hanya di ace hardware dan di ramayana. Mereka menjual sesuai harga, itupun hanya boleh beli satu sesuai dengan kebutuhan kita,” ucapnya.
Senada dengan hal itu, Kapolres Pangkalpinang, AKBP Iman Risdiono Septana menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pengawasan penjualan masker di wilayah Pangkalpinang.
“Pengawasan tersebut ada instruksi langsung dari Bapak Presiden RI, untuk mengawasi dan menindak untuk penjual masker menjual diatas rata-rata,” ujar Kapolres.
Ia mengatakan, Polres Pangkalpinang akan terus mengawasi dan membutuhkan sinformasi terkait adanya penjual masker diatas harga pasaran.
” Terkait masalah hukuman masih kita dalami,” ucapnya.