PANGKALPINANG — Rangkaian perayaan hari jadi Kota Pangkalpinang ke 262 Tahun yakni ini menghadirkan pergelaran Tari Bedincak dipersembahkan oleh anggota Kepolisian Polda Kepulauan Bangka Belitung, Senin (16/9) sore di Alun Alun Taman Merdeka Pangkalpinang.
Pergelaran Tari Bedincak pada ini diikuti langsung oleh Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Pol Istiono beserta unsur Forkopimda dan kepala OPD Pemkot Pangkalpinang.
Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil dalam sambutannya, mengapresiasi Kapolda Babel, Brigjen Pol Istiono yang telah mempopulerkan Tari Bedincak kepada masyarakat Pangkalpinang.
” Saya orang asli Bangka Belitung asli Pangkalpinang, tidak terfikir untuk menjadikan Bedincak menjadi tarian khas kebanggaan kami. Bedincak ini adalah kebanggaan Bangka Belitung, kegiatan budaya ini untuk menyatukan kita, karena pangkalpinang tidak mengenal konflik SARA, semoga senam ini bisa menyatukan kita semua”, katanya.
Walikota yang biasa dipanggil Molen ini, juga mengajak masyarakat khusunya Kota Pangkalpinang untuk memberdayakan senam bedincak.
“Yuk kita senam bedincak, kegiatan budaya ini untuk menyatukan kita. Mari kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi karena NKRI harga mati. Pangkalpiang harus berubah, Pangkalpinang harus menjadi Kota Beribu Senyuman”, ajak Molen.
Sementara itu, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Brigen Pol Istiono mengatakatan, Tari Bedincak untuk menyatukan rasa persatuan, kesatuan dan rasa persaudaraan.
“Kita buat sebuah Tari Bedincak, inilah pendekatan seni dan budaya, inilah yang paling efektif untuk menyatukan kita semuanya”, kata Kapolda saat diwawancarai awak media. Senin.
Kapolda menyebutkan, banyak masyarakat Bangka Belitung yang mulai tertarik dengan Tari Bedincak di media sosial Youtube.
“Artinya masyarakat berantusias untuk ingin tau menggemari bedincak, ini sebuah merk kita ini lah tarian khas Babel.
Kapolda juga, berharap semua masyarakat ikut bangga dan mensosialisasikan Tari Bedincak di semua kalangan.
“Harapan saya tarian ini sejajar dengan tarian poco-poco dan sajojo, yang bisa menjadikan identitas seni dan budaya di Bangka Belitung”, harap Kapolda.