Satuarahnews.com, Sungailiat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Siagakan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam upaya mencegah Kebakaran hutan.
Pemkab Bangka mengimbau masyarakat agar dapat mencegah kebakaran hutan yang kerap terjadi di Wilayah Bangka. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Bangka, Syahbudin dalam pertemuan bersama Kasat Pol PP Dalyan Amrie dan Direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra, Rabu 17/07/2019.
Titik lokasi kebakaran hutan yang kerap terjadi terutama di Kecamatan Sungailiat dan Riau Silip, yaitu di Wilayah Matras, Rebo, Kenanga, dan wilayah Bukit Maras diakibatkan proses pembukaan lahan dan kesalahan oknum yang sering membuang puntung rokok sembarangan.
Menurut Wakil Bupati Bangka, Syahbudin, masyarakat memilih membuka lahan dengan cara dibakar dengan alasan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan alat berat.
“Kerapnya terjadi kebakaran yaitu proses pembukaan lahan pertanian atau perkebunan. Pembukaan lahan menggunakan alat berat dapat mencapai 1jt/hektar sedangkan pembakaran mungkin hanya membutuhkan 200rb/hektar,” ucapnya.
Diungkapkannya bahwa pembakaran hutan tersebut sangat merugikan pihak lain, khususnya di musim menjelang kemarau, hembusan angin yang kencang membuat api lebih mudah menyebar dan menjalar, apalagi pembakaran lahan yang terjadi di tengah Pemukiman warga, dimana api dengan cepat melahap apa pun yang ada disekitarnya.
Syahbudin pun pernah mengajak Polres Bangka untuk berkoordinasi mencegah maraknya pembakaran hutan di Kabupaten Bangka.
“Kalau bisa ada punishment bagi pelaku, biar jera,” tukasnya
Kepada seluruh masyarakat Bangka, Syahbudin, mengimbau agar tidak membuang puntung rokok sembarangan serta menghindari membuka lahan dengan cara membakar hutan.
Sementara itu, Kasat Pol PP, Daylan Amri mengatakan, timnya akan berupaya segera mungkin tiba dilokasi untuk penanganan apabila terjadi kebakaran, namun kendala Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Bangka terlalu luas, semestinya hanya 15km, maka membutuhkan waktu yang cukup lama menjangkau lokasi.
“Tinggal masalah suplay air yang terkadang cukup sulit, seharusnya kita memiliki 4 mobil tanki untuk suplay air atau bisa juga setiap kecamatan memiliki 1 mobil tanki supalay air, jika masalah personil kita merasa sudah cukup,” pungkasnya.
Dengan adanya Kendala suplay air tersebut maka pihak PDAM berupaya untuk berkoordinasi dalam hal suplay air pada saat kebakaran.
Disampaikan Direktur PDAM Tirta Bangka, bawha pihaknya telah menyediakan titik pembuangan air di kawasan padat penduduk dan di area perkantoran.
“Apabila terjadi kebakaran di area padat penduduk dan area perkantoran, telah kami pasang titik pembuangan air dan itu bisa digunakan untuk suplay air,” ujar Suhendra.
Pemkab Bangka memiliki Barisan Relawan Kebakaran (BALAKAR) yang aktif membantu petugas pemadam apabila terjadi kebakaran.
Bagi masyarakat yang mengetahui kebakaran dapat menghubungi Damkar melalui aplikasi Aplikasi SPGDT Bangka sehingga cepat untuk ditindaklanjuti. (Rls/M1).