SATUARAHNEWS.COM, Pangkalpinang – 17 April 2019 akan menjadi momentum besar bagi bangsa Indonesia, dimana hal ini terkait dengan Pemilu. Sekretaris Daerah provinsi Bangka Belitung, Yan Megawandi mengatakan ada beberapa kemungkinan yang dapat menganggu berjalannya Pemilu, untuk itu ASN dituntut tetap netral.
Hal ini disampaikan oleh Sekda yang mewakili Gubernur provinsi kepulauan Bangka Belitung dalam sosialisasi netralitas Aparatur Sipil Negara, yang diinisiasi oleh Bawaslu Babel di ruang Pantai Pasir Padi, Jumat (25/01).
Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh Yan Megawandi, karena dapat memberikan pemahaman mengenai pemilihan umum kepada para Aparatur Sipil Negara.
“Supaya kita semakin paham dan makin tahu aturan tentang penyelenggaraan pemilu, dan bagaimana seharusnya ASN bersikap saat pemilu Pilpres dan Pileg berlangsung,” kata Yan.
Ia menekankan kepada dua kemungkinan kendala dalam penyelenggaran pemilu pada ASN. Pertama adalah mengenai keberpihakan atau kenetralitasan ASN. Dengan jumlah ASN yang cukup banyak di negara Indonesia, dapat memengaruhi kenetralitasan pemilu.
“Jumlah ASN di republik ini kalau tidak salah sekitar 4,5 juta jiwa. Kalau kita hitung bersama keluarganya cukup banyak, dan ini akan memberikan pengaruh yang cukup besar apabila ASN ini bersikap tidak netral pada Pilpres dan Pileg yang akan datang,” terang Yan.
Kemudian adalah perihal berita hoax yang semakin banyak bertebaran di masyarakat juga dapat memengaruhi netralitas. Kabar bohong ini merupakan “musuh” bersama, untuk itu Yan mengimbau kepada masyarakat agar tidak berkontribusi menjadi penyebar berita bohong tersebut.
“Karena ini berkaitan dengan netralitas kita, manakala kita ceroboh, tidak hati-hati dan waspada menggunakan media sosial yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” pungkas Yan. (red/hum)