PANGKALPINANG—Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan III tahun 2018 menjadi yang tertinggi di wilayah Sumatera. Pada triwulan III tahun 2018, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung mencapai 7,09 persen, mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya yang mencapai 4.5 persen. Sementara itu pertumbuhan ekonomi Sumatera pada triwulan III tahan 2018 ini pada nilai 4,72 persen dan Nasional tumbuh sebesar 5,27 persen.
“Tumbuhnya ekonomi Bangka Belitung pada triwulan III 2018 didorong oleh masih kuatnya kosumsi domestik, membaiknya ekspor serta menurunya impor luar negeri,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitun, Tantan Heroika, dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018 Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, 20 Desember 2018 di Kantor BI Perwakilan Babel, Air Itam Pangkalpinang.
Tumbuhnya ekonomi Babel triwulan II 2018 ini didorong oleh kosumsi rumah tangga yang tumbuh 5,91 persen, kosumsi lembaga non profit rumah tangga meningkat dari 10,26 persen pada triwulan II menjadi 11,22 persen pada triwulan III 2018, yang didorong oleh adanya penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional dan mulai memasuki priode kampanye. Sementara itu kosumsi pemerintah tumbuh 9,19 persen pada triwulan III, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 8,90 persen.
“Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan bersumber dari beberapa sektor utama yaitu sektor pertaninan, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertambangan,” ujar Tantan.
Sementara itu berdasarkan kajian growth strategy, lanjut Tantan, Bank Indonesia mengindentifikasi bahwa Babel memiliki beberapa produk unggulan yang dapat dijadikan diversifikasi sumber pertumbuhan.
Selain jenis usaha pertambangan logam timah, terdapat usaha perkebunan lada, karet, kelapa sawit yang dinilai dapat memberikan kontribusi positif untuk Bangka Belitung.
“Disamping itu, produk perikanan juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, pengembangan pada sektor usaha dimaksud diperkirakan dapat mendorong peningkatan PRDB, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja,” paparmya.
Dikatakan Tantan, dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi di Babel, Bank Indonesia turut berpartisipasi dalam program pemberdayaan UMKM, seperti pengembangan usaha berbasis kearifian lokal yaitu kain cual, termasuk mendorong terwujudknya kemandirian ekonomi pesantren.
“Sebagai salah satu mitra strategis pemerintah daerah, Bank Indonesia juga akan terus menyediakan rekomendasi yang dapat digunakan untuk pengembangan ekonomi Bangka Belitung,” katanya.
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018 Kantor Perwakilan Babel kali ini mengusung tema Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan, selain dihadiri Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Walikota Pangkalpinang Maulana Akil, perwakilan Bupati se-Babel, unsur Forkompinda Babel, Ketua Dekranasda Babel Melat Erzaldi, Kepala BPK Perwakil Babel, serta undangan lainnya. (hum)