Tim Pakem Basel Akan Verifikasi Lapangan Dugaan Kelompok Aliran Sesat

 

Satuarahnews. Com -Tim koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung akan akan Verifikasi lapangan dugaan kelompok aliran sesat.

Wakil Ketua Tim Pakem Kabupaten Bangka Selatan, Evi Sastra mengatakan hasil deteksi terdapat beberapa indikasi adanya aliran keagamaan di sejumlah desa yang diduga menyimpang dari ajaran keagamaan yang telah ditetapkan.

Oleh karena pihaknya akan turun langsung untuk memverifikasi kebenaran aktivitas dugaan kelompok tersebut.

Hal ini, dilakukan sebagai upaya pencegahan, agar tidak menimbulkankonflik dalam kehidupan masyarakat.
“kami saat ini masih menggali informasi tentang aliran kepercayaan yang menyimpang di tengah masyarakat,” kata dia di Toboali, Senin.

Selain itu, untuk mencegah adanya penyebaran paham Radikal dan aliran sesat di Bangka Selatan, Pihaknya secara masif melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait guna melakukan antisipasi agar tidak mengganggu stabilitas, kerukunan umat beragama maupun situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Untuk lokus dugaan aktivitas yang, tsrindikasi menyimpang sudah pihaknya kantongi dan tinggal cek lapangan.

“kami akan mendatangi langsung lokasi-lokasi tersebut untuk meluruskan bersama-sama dengan masyarakat, tokoh agama serta kepala desanya,” kata dia.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi lanjut dia, hampir 90 persen wilayah di Kabupaten Bangka Selatan aman dari paham maupun ajaran keagamaan menyimpang.

” Kalo secara umum Basel aman, karna peran aktif Pengurus Pakem dalam melakukan pengawasan terhadap munculnya aliran kepercayaan yang menyimpang,” Kata dia.

Meskipun begitu Efi Sastra mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memahami aliran maupun pemahaman yang ada saat ini. Masyarakat harus lebih fleksibel dalam pemahaman keagamaan sejalan dengan konsep moderasi beragama, yang menekankan pada keseimbangan dan keadilan dalam menjalankan ajaran agama. Hal ini menghindari ekstremisme dan fanatisme yang dapat memicu konflik.

“Pemahaman yang berbeda yang mungkin tidak lazim belum tentu menyimpang. Masyarakat harus lebih selektif,” kata dia.

Comments (0)
Add Comment