TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung, kembali membersikan tumpukan sampah plastik yang mencemari pesisir pantai bom pendek Toboali Kelurahan Tanjung Ketapang, selasa (03/06/2025).
Bupati Kabupaten Bangka Selatan Riza Herdavid mengatakan, aksi gotong royong ini sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah daerah menangani masalah sampah di wilayah pesisir pantai bom pendek Toboali yang secara terus menerus mengalami peningkatan.
” Dalam aksi bersih-bersih kali ini, pemerintah daerah melibatkan beberapa pihak terkait yang terdiri dari PT Timah, TNI-Polri, komunitas lingkungan, dan instansi vertikal lainnya yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan,” kata Riza Herdavid.
Selain itu, kata dia dua excavator mini juga turut dikerahkan untuk mengangkat sisa tumpukan sampah yang tertimbun di pesisir pantai. Dengan begitu kawasan pesisir pantai bom pendek Toboali benar-benar bersih dari tumpukan sampah plastik.
Melalui gerakan ini, diharapkan membawa dampak positif terhadap masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar terutama mencegah terjadinya bencana banjir dan juga mencegah berbagai macam penyakit yang datang mengintai masyarakat setempat.
” Saya menilai tumpukan sampah di wilayah pesisir pantai Tanjung Ketapang selain sampah rumah tangga banyak juga sampah kiriman dari laut yang hanyut ke dataran. Apabila sampah ini tidak dibersihkan lama kelamaan sampah akan menumpuk di muara ini,” tambahnya.
Riza berujar, masalah sampah menjadi permasalahan serius yang harus segera dituntaskan secara bersama-sama dengan seluruh elemen. Jika masyarakat abai atau terkesan tidak memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan pantai maka akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan warga.
Oleh karena itu, Riza mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan kegiatan gotong royong ini sehingga permasalahan sampah di pesisir pantai dapat tertangani dengan baik.
” Saya juga meminta masyarakat aktif dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah sebelum di buang. Sebagian sampah yang dibuang masyarakat rata-rata memiliki nilai ekonomis yang bisa dijual contohnya sampah plastik, kertas, dan limbah organik,” terangnya. (Dika)