TOBOALI– Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, mengajak masyarakat di wilayahnya untuk melengkapi imunisasi dasar khususnya kepada anak usia 6-11 tahun.
Vaksinasi dasar yang rutin menjadi program pemerintah untuk memastikan kesehatan anak terjaga. Lewat imunisasi lengkap diklaim dapat mencegah anak-anak terpapar penyakit menular, seperti pertusis alias batuk rejan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin meminta masyarakat agar rutin melakukan imunisasi, khususnya bagi anak-anak. Imunisasi merupakan salah satu cara paling efektif dan terjangkau untuk melindungi kesehatan masyarakat. Terutama anak-anak dari potensi penyakit-penyakit yang berbahaya.
“Imunisasi dasar lengkap sangat penting untuk mencegah anak-anak terjangkit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” kata Slamet Minggu (25/5/2025).
Menurutnya saat ini capaian target imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Bangka Selatan baru mencapai persentase sebesar 80 persen. Masih terdapat gap atau selisih sebesar 20 persen untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap. Belum tercapainya target ini lantaran kesadaran masyarakat, terutama orangtua untuk membawa anak-anaknya ke posyandu masih belum optimal.
” Dengan imunisasi bisa memastikan anak-anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Sehingga mereka dapat menjadi generasi yang produktif di masa depan,” tambahnya
Imunisasi membantu tubuh membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit menular yang berbahaya, seperti campak, polio, dan difteri. Dengan mencegah penyakit, imunisasi dapat membantu mengurangi biaya perawatan medis yang mungkin diperlukan di kemudian hari.
“Lewat imunisasi anak-anak di Kabupaten Bangka Selatan dapat terlindung dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” jelas Slamet Wahidin.
Lebih jauh dirinya menguraikan vaksinasi dasar tersebut yakni untuk bayi usia nol hingga 11 bulan, wajib mendapatkan imunisasi dasar. Di antaranya tuberkulosis, difteri, pertusis dan tetanus (DPT), polio hingga campak rubella. Kemudian anak usia 18 hingga 24 bulan wajib mendapatkan imunisasi lanjutan DPT dan campak rubella. Selanjutnya, imunisasi untuk anak sekolah dasar yakni mendapatkan imunisasi campak rubella dan difteri dan tetanus (DT).
Dirinya menilai untuk mencapai keberhasilan program imunisasi dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak baik lintas program dan sektor. Penyebarluasan informasi tentang imunisasi kepada masyarakat merupakan salah satu upaya Pemerintah mendukung Indonesia memiliki generasi emas tahun 2045. Imunisasi lengkap bagi anak di masa emas sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Karena sejumlah penyakit berbahaya bagi anak-anak seperti campak, rubella, difteri atau seperti empat kasus pertusis yang terjadi di Kabupaten Bangka Selatan bisa dicegah lewat imunisasi,” paparnya.
Pemerintah daerah kata Slamet Wahidin telah memberikan dukungan kepada masyarakat dengan menyediakan informasi yang mudah dipahami tentang imunisasi dan jadwal imunisasi. Masyarakat dapat menghubungi puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Dengan melakukan imunisasi, masyarakat tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi komunitas di sekitar mereka.
“Kita juga telah memberikan pembekalan kepada petugas imunisasi di setiap Puskesmas. Agar mereka bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tutup Slamet.