Oleh : Fenny Rahma Sari, Mahasiswi Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung
Generasi Z atau biasanya disebut dengan “Gen Z” merupakan orang-orang yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an, tumbuh di era digital dengan akses tak terbatas ke informasi dan teknologi.
Karakteristik Gen Z membentuk pola pikir dan perilaku mereka, termasuk cara mengelola keuangan. Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap investasi, terutama investasi saham, sebagai sarana untuk mencapai kebebasan finansial.
Ketertarikan Gen Z pada investasi saham dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, mereka memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai literasi keuangan.
Saat ini, informasi tentang investasi sangat mudah diakses melalui internet, media sosial, dan berbagai platform edukasi. Akibatnya, mereka tidak lagi memandang investasi sebagai sesuatu yang rumit atau hanya untuk kalangan tertentu. Kedua, Gen Z menyadari pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang. Mereka paham bahwa menabung saja tidak cukup untuk mencapai tujuan finansial di masa depan, seperti membeli rumah, melanjutkan pendidikan, atau pensiun dengan nyaman.
Investasi saham menawarkan potensi imbal hasil yang lebih besar dibandingkan tabungan, meskipun disertai risiko yang lebih tinggi. Ketiga, kemajuan teknologi telah mempermudah dan membuat investasi saham lebih terjangkau.
Munculnya aplikasi trading online dengan modal awal yang rendah memungkinkan Gen Z untuk memulai investasi dengan dana yang terbatas. Kini, mereka bisa melakukan transaksi jual beli saham dengan cepat hanya melalui ponsel mereka.
Namun, antusiasme Gen Z di bidang investasi saham perlu diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang risiko yang ada. Investasi saham bisa sangat fluktuatif dan berpotensi mengalami kerugian. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk melakukan riset dan analisis sebelum berinvestasi.
Mereka juga harus memahami profil risiko masing-masing, menetapkan tujuan investasi yang realistis, dan melakukan diversifikasi portofolio sebagai langkah mitigasi risiko. Selain itu, Gen Z harus waspada terhadap penipuan atau investasi bodong yang mengatasnamakan saham.
Penting bagi mereka untuk selalu memverifikasi legalitas dan kredibilitas platform investasi sebelum menaruh modal. Jangan mudah terbuai oleh iming-iming imbal hasil yang terlalu tinggi atau janji keuntungan tanpa risiko.
Investasi saham dapat menjadi salah satu cara bagi Gen Z untuk mencapai financial freedom, yaitu kondisi di mana seseorang memiliki penghasilan pasif yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa perlu bekerja secara aktif. Namun, mencapai kebebasan finansial bukanlah hal yang dapat diraih dengan cepat. Dibutuhkan disiplin, kesabaran, dan komitmen yang tinggi untuk mencapainya.
Gen Z perlu membangun kebiasaan menabung dan berinvestasi secara konsisten sejak dini, serta terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang investasi. Dengan begitu, mereka dapat membuat keputusan investasi yang bijak dan mencapai tujuan keuangan di masa mendatang.
Dengan investasi saham menawarkan peluang besar bagi Gen Z untuk meraih financial freedom. Namun, investasi ini juga mengandung risiko yang harus dikelola dengan bijaksana. Dengan literasi keuangan yang solid, perencanaan yang cermat, dan disiplin yang tinggi, Gen Z bisa memanfaatkan investasi saham sebagai alat untuk mencapai kemandirian finansial dan meraih masa depan yang lebih baik.