Puluhan Nelayan Tanjung Kubu dan Bantil Basel Sepakat Tolak Aktivitas Tambang Laut

TOBOALI- Puluhan nelayan Tanjung Kubu dan Bantil Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, menyatakan sikap menolak adanya aktivitas pertambangan di wilayah laut tersebut.

Dalam aksi penolakan aktivitas tambang di wilayah tersebut, para nelayan mengundang PT Timah, dan juga aparat kepolisian.

” Tujuannya untuk mencari solusi terbaik atas keluhan yang sedang dirasakan oleh para nelayan saat ini,” kata Abdullah Perwakilan Nelayan Tanjung Kubu dan Bantil, Jumat (18/04/2025) sore

Abdullah mengatakan, para nelayan menolak keras aktivitas tambang karena akan sangat mempengaruhi mata pencaharian para nelayan yang sehari-harinya mencari rezeki di pantai tersebut.

Oleh sebab itu, dirinya bersama nelayan lainnya menolak keras kehadiran tambang. Sebab dampak dari aktivitas tambang di pantai Tanjung Kubu dan Bantil sudah mulai dirasakan oleh para nelayan.

” Secara tidak langsung, air laut yang tercemar limbah bekas tumpahan minyak bisa mengurangi hasil tangkapan nelayan, dampak sosial, kemudian membuat alat tangkap ikan rusak dan peningkatan biaya karena lokasi penangkapan ikan lebih jauh, sehingga biaya pengeluarannya meningkat,” tambahnya.

Selain itu, para nelayan juga meminta kepada PT Timah untuk menghentikan aktivitas tambang laut, karena sudah meresahkan banyak para nelayan.

” Saya berharap aktivitas ini dihentikan, dan pihak berwenang segera bertindak untuk menghentikan aktivitas itu agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” pintanya.

Sementara itu, Kabid Pengawasan Tambang Laut Wilayah PT Timah Bangka Selatan, Misyanto menegaskan bahwa pihaknya akan menghentikan aktivitas tambang laut, menindaklanjuti permintaan para nelayan setempat.

” Aktivitas tambang laut di pantai Tanjung Kubu untuk sementara ini dihentikan dulu, sembari menunggu arahan dan petunjuk dari atasan,” tutupnya. (Dika)

Comments (0)
Add Comment